News Update :
Home » , » KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Penulis : kumpulan karya tulis ilmiah on Sunday, January 12, 2014 | 9:29 AM

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI : Keanekaragaman hayati meliputi keanekaragaman genetik, spesies, ekosistem dan keragaman budaya manusia. Semakin beraneka ragam gen, spesies dan ekosistem, maka semakin kokoh daya dukung lingkungan. Semakin kokoh daya dukung lingkungan maka semakin stabil ia mendukung atau menyangga perikehidupan manusia. Keanekaragaman hayati merupakan modal pembangunan yang penting karena karakternya sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui. Letak geografis, topografi dan keadaan iklim wilayah Indonesia memberi keuntungan bagi terciptanya keanekaragaman hayati tropika. Dengan luas wilayah daratan Jawa Timur, luas pesisir pantai dan luas lautan, 15 kawasan konservasi in situ misalnya Taman Nasional, dua kawasan konservasi ex situ, Taman Safari, Taman Hutan Raya dan ribuan hektar hutan lindung, maka kondisi dan kekayaan sumber daya alam yang besar di Jawa Timur sangat potensial untuk mendukung pembangunan daerah. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia menentukan keberhasilan pembangunan demi terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang sejahtera secara berkelanjutan. 

Menyimak perkembangan yang terjadi, penyusutan dan punahnya keanekaragaman hayati melaju terus akibat negatif pembangunan. Melalui pembangunan, manusia telah ikut memperkaya keanekaragaman hayati. Sebaliknya, masih banyak aktivitas manusia yang merusak habitat, mengeksploitasi dan mengubah kekayaan hayati berlebihan, masuknya spesies eksotik, lemahnya aturan dan penegakan hukum, rendahnya kesadaran dan komitmen telah mengurangi kekayaan hayati. Sebaliknya, upaya pemanfaatan keanekaragaman hayati telah dilakukan nenek moyang kita. Kearifan tradisional mereka telah melengkapi kekayaan budaya masyarakat Jawa Timur, namun seringkali kurang mendapat penghargaan dan perhatian. Sementara itu, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan jaman, belum memadai untuk melindungi, mengkaji dan menggali potensi yang dimiliki. Penelitian tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati oleh masyarakat, lembaga penelitian dan perguruan tinggi menghasilkan informasi yang terserak. Belum ada sistem informasi yang memungkinkan pengelolaan dan pemanfaatan data secara baik. Intansi terkait langsung atau tidak langsung serta seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab dalam konservasi keanekaragaman hayati. Komitmen seluruh lapisan masyarakat dan kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati belum sepenuhnya dituangkan dalam kebijakan pemerintah daerah. Di masa yang akan datang, dunia sangat membutuhkan bahan hayati baru untuk obat, varietas/ras tanaman/ternak, bahan baku industri bangunan dan pelestarian keseimbangan alam. Disadari atau tidak, keberlanjutan kehidupan dan kesejahteraan manusia sangat bergantung pada kearifannya dalam mengelola keanekaragaman hayati.

Dalam mengelola keanekaragaman hayati, Bapedal Propinsi Jawa Timur (2001) telah mengkoordinir penyusunan “Strategi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Propinsi Jawa Timur”. Visi yang dikembangkan adalah : “Menjadi propinsi teladan dalam melindungi, mempelajari, merehabilitasi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Jawa Timur untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan”. Sesuai dengan visi tersebut, misi yang diemban antara lain adalah : a) Mengendalikan, memelihara dan meningkatkan keanekaragaman hayati di Jawa Timur melalui kebijaksanaan teknis dan program, mengadakan koordinasi dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengendalian dampak lingkungan; b) Melindungi keanekaragaman hayati secara in situ maupun ex situ; c) Meningkatkan apresiasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan keanekaragaman hayati; d) Mengoptimalkan pendayagunaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat; e) Mendorong inventarisasi, eksplorasi dan penelitian keanekaragaman hayati berikut fungsinya (fungsi intrinsik, etika, estetika, budaya, ekologis dan ekonomis), memantau pengelolaan keanekaragaman hayati serta membantu penyelamatan spesies yang terancam punah.

Beberapa prioritas kegiatan adalah :
A. Meningkatkan efektivitas pengelolaan daerah konservasi in situ dan ex situ 
B. Melestarikan keanekaragaman hayati di kawasan agro-ekosistem dan di luar kawasan lindung
C. Meningkatkan apresiasi pengetahuan tradisional dan pemberdayaan masyarakat 
D. Meningkatkan efisiensi dan kelestarian penggunaan keanekaragaman hayati 
E. Membuat jaringan kerjasama, memantau dan mengevaluasi pengelolaan keanekaragaman hayati.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger