Pages - Menu

Saturday, March 1, 2014

PENGERTIAN PETA KONSEP

Menurut Suparno (2005:11) peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep-konsep tersebut. Peta konsep juga merupakan kaitan antara konsep-konsep yang mempunyai arti dan makna tertentu. Pemetaan konsep merupakan suatu cara yang menunjukkan konsep ilmu secara sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian yang khusus yang masih mempunyai hubungan satu sama lain sehingga membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proporsi-proporsi. Sementara (dalam Dahar 1989 :120 menyatakan Proporsi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit yang semantik. Peta konsep dapat meningkatkan daya ingat siswa dalam belajar. Artinya siswa dengan cepat mendapatkan pengetahuan yang lebih efektif dan efesien dengan berpikir reduktif yaitu dengan cara merangkum informasi yang banyak kedalam konsep-konsep utama yang saling berhubungan kedalam sebuah diagram atau gambar dan mencakup keseluruhan konsep-konsep yang dipelajari. Daya mengingat pada gambar jauh lebih kuat dibanding dengan mengingat sebuah susunan kalimat.

Menurut Corebima (2007:8) dalam pembelajaran dengan peta konsep, siswa dapat membangun hubungan antar konsep-konsep materi pokok, secara individu maupun kelompok. Dengan menggunakan cara mendapatkan pengetahuanseperti ini, siswa akan selalu terpacu untuk menemukan hubungan antara konsep-konsep, meski di tiap tingkatan, dari yang paling umum hingga tingkat yang paling spesifik. Dengan peta konsep, siswa membangun pemahaman mereka secara konsepatual, sehingga mereka dapat meraih hasil belajar kognitif yang lebih tinggi dalam pembelajaran yang bermakna.

Pembelajaran Konvensional 
Metode ini adalah metode yang paling umum kita jumpai disekolah-sekolah kita. Pada metode ini guru memberikan penerangan atau penuturan secara lisan kepada sejumlah siswa. Siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya. Pada umumnya siswa bersifat pasif, yaitu menerima saja apa yang dijelaskan oleh guru. Dalam melaksanakan tugasnya itu gguru sering menggunakan berbagai alat bantu, seperti papan tulis, kapur serta gambar-gambar. 

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. (Sudjana, 2002 : 77) ceramah adalah kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata di depan orang banyak. Penyampaian informasi dengan kata-kata sering mengaburkan dan kadang-kadang ditafsirkan salah.

No comments:

Post a Comment