Ginjal Manusia : Anatomi ginjal Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di retroperitoneal bagian atas. Bentuknya seperti bentuk kacang dan sisinya cekung menghadap ke medial. Ia terletak tepat di bawah tulang rusuk. Setiap hari, ginjal seseorang menyaring sekitar 120 hingga 150 liter darah untuk menghasilkan sekitar 1 sampai 2 liter produk limbah dan cairan ekstra. Limbah dan cairan ekstra menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui tabung yang disebut ureter. Kandung kemih menyimpan urin sampai melepaskannya melalui buang air kecil. Saiz dan berat ginjal berivariasi tergantung pada jenis kelamin,umur dan lain lain lagi. Biasanya, ginjal pada laki laki lebih besar dari ginjal pada perempuan. Lokasi ginjal bagian kanan akan lebih rendah daripada ginjal kiri (Basuki B.Purnomo, 2011).
Di margin medial cekung setiap ginjal adalah celah vertikal, hilum.structures ginjal yang berfungsi ginjal (pembuluh, saraf dan struktur yang mengalirkan urin dari ginjal) masuk dan keluar ginjal melalui ginjal hilum. Setiap ginjal memiliki permukaan anterior dan permukaan posterior , margin lateral dan medial dan kutub superior dan inferior. Namun karena penonjolan tulang punggung lumbar ke dalam rongga perut, ginjal miring ditempatkan, tergeletak pada sudut satu sama lain. Margin lateral ginjal berbentuk konvex manakala margin medial ginjal berbentuk konkave. Renal pelvis dan renal sinus terlokasi pada margin ini. Pembentukan konkave dan convex inilah memberi bentuk kacang pada ginjal manusia(Keith L.Moore,2008).
Pelvis ginjal mempunyai struktur yang rata, funnel shaped expansion of the superior end of the ureter. Apex renal pelvis berkesinambungan dengan ureter. Pelvis ginjal menerima dua atau tiga kalises utama (calyces), yang masing-masing dibagi kepada dua atau tiga calises minor. Setiap calyx minor indentasi oleh renal papilla di mana urin diekskresikan. Biasanya renal pelvis dan calices kosong pada orang normal (Anne M.R. Agur,2008).
Gambar 2.1 : Anatomi Ginjal(Medscape,2013)
Suplai darah untuk ginjal adalah dari arteri renalis dan vena renalis. Arteri renalis bercabang dari aorta abdominalis manakala vena renalis bermuara ke dalam vena kava inferior. Hilus renalis merupakan tempat masuk dan keluar darah melalui vena renalis dan ateri renalis. Sistem vena pada bagian kiri adalah sedikit berbeda dari sistem vena di sebelah kanan karena vena dari gonad (testis dan ovari) bermuara pada vena renalis kiri. Pembuluh darah pada ginjal bercabang dari besar menjadi kecil yang bermula dari aorta abdominalis bercabang menjadi arteri renalis yang kemudian menjadi arteri segmentalis dan kemudiannya menjadi arteri interlobaris dan arteri arcuate. Sistem arteri ginjal adalah end arteries yang bermaksud tidak anastomosis dengan cabang dari arteri lain(Gerard J.Tortora,2011).
Interstitium meduler adalah ruang fungsional dalam ginjal di bawah filter individu (glomeruli), yang kaya akan pembuluh darah. Interstitium menyerap cairan pulih dari urin. Berbagai kondisi dapat menyebabkan jaringan parut dan kemacetan dari daerah ini, yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal dan gagal. Setelah penyaringan terjadi pengaliran darah melalui jaringan kecil venula yang menyatu ke dalam pembuluh darah interlobular. Seperti dengan distribusi arteri vena mengikuti pola yang sama, maka interlobular memberikan darah ke vena arkuata kemudian kembali ke vena interlobar, yang datang untuk membentuk vena renalis keluar ginjal untuk transfusi darah (Keith L.Moore,2008).
Gambar 2.2 : Vaskularisasi ginjal(Scripps Health,2014)
Fungsi Ginjal
Alat ekskresi utama dalam tubuh kita adalah ginjal. Maka ekskresi merupakan fungsi utama ginjal. Fungsi utama ginjal adalah mengekskresi bahan limbah dari darah dalam bentuk urin. Pembentukan urin penting dalam menjaga homeostasis tubuh. Urin terbentuk melalui 3 proses utama iaitu filtrasi yang berlaku pada bagian glomerulus dan Bowman’s capsule, sekresi dan reabsorpsi. Kemudian cairan tersebut akan disalurkan ke kalises dan seterusnya ke pelvis ginjal untuk disalurkan ke ureter. Secara ringkas fungsi ginjal dapt dibagikan kepada dua iaitu fungsi ekskresi dan fungsi non ekskresi(Gerard J.Tortora,2011).
Fungsi ekskresinya ialah menyaring limbah dari darah iaitu melalui urin. Seterusnya ginjal juga regulating water fluid level dalam tubuh kita. Ginjal mengatur level ini dengan mengkontrol sekresi hormon ADH(Aldrosterone Diuretic Hormone) dan aldostrone. Ginjal juga menjaga keseimbangan asam basa dan elektrolit yang dikontrol oleh kompleks sistem buffer. Selain itu, ginjal juga mempertahankan pH plasma sekitar 7,4(Basuki B.Purnomo,2011).
Ginjal mengsekresi 3 hormon yang penting iaitu eritropoiten,renin dan calcitrol. Eritropoiten penting dalam pembentukan sel darah merah di sumsum tulang(Dany Hilmanto,2002). Sekresi eritropoiten akan merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah dan secara tidak langsung ia menjaga kadar oksigen dalam darah. Hormon renin penting untuk meregulasi tekanan darah. Seterusnya hormon calcitrol disekresikan oleh ginjal merupakan vitamin D yang aktif yang mengkontrol kadar kalsium darah yang dibutuhkan oleh tulang dalam tubuh kita(Basuki B.Purnomo,2011).
No comments:
Post a Comment