News Update :
Home » » Architecture Design

Architecture Design

Penulis : Unknown on Thursday, August 8, 2013 | 7:31 AM

Architecture Design 
Mengacu pada Mathiassen et al. (2000) keberhasilan suatu sistem ditentukan dari kekuatan desain arsitekturalnya. Arsitektur membentuk sistem yang sesuai dengan sistem tersebut dengan memenuhi kriteria desain tertentu. Arsitektur berfungsi sebagai kerangka dalam pengembangan selanjutnya. Suatu arsitektur yang tidak jelas akan menghasilkan pekerjaan yang sia-sia. 

Architecture design adalah merancang arsitektur secara garis besar yang terdiri dari komponen dan proses. Kegiatan architecture design bertujuan untuk membangun sistem yang terkomputerisasi. Arsitektur membentuk sistem sesuai dengan fungsi sistem tersebut dan bisa memenuhi kriteria desain tertentu. 

Mengacu pada pendapat Mathiassen et al. (2000, p.175), di dalam desain arsitektur, terdapat tiga prinsip dasar, yaitu define and prioritize criteria, badge criteria and technical platform, and evaluate design early. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam desain arsitektur dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini: 

Criteria 
Mathiassen et al. (2000) menyatakan, tujuan dari sebuah criteria adalah untuk mempersiapkan prioritas dari sebuah perancangan. Konsep utama pada aktivitas criteria, yaitu: 
  • Criteria : menentukan property yang diinginkan dari sebuah arsitektur. 
  • Condition : hal-hal yang bersifat teknis, organisasional, kelebihan dan keterbatasan manusia yang terlibat dalam tugas. 
Criteria adalah suatu sifat istimewa dari sebuah arsitektur. Aktivitas ini memiliki tujuan untuk membuat desain. Desain yang baik tidak hanya dinilai dari sifatnya, tetapi apabila terdapat kekurangan dapat menjadi tidak berguna dalam prakteknya. Secara umum, desain yang bagus adalah desain yang berguna, fleksibel, dan mudah dimengerti. Hasil dari kegiatan criteria adalah collection prioritized criteria. 

Karakteristik dalam membuat desain yang baik adalah sebagai berikut: 
1. Desain yang baik tidak mempunyai kelemahan 
Prinsip ini memperlihatkan tujuan utama atau yang paling mendasar dari object criteria design. Prinsip ini menimbulkan penekanan pada evaluasi kualitas berdasarkan tinjauan ulang dan eksperimen dan membantu dalam menentukan prioritas dari kriteria. Ada beberapa kriteria umum yang digunakan dalam kegiatan desain yang berorientasi objek, yang ditunjukkan pada tabel 2.5 dibawah ini. 

2. Desain yang baik menyeimbangkan beberapa criteria 
Tidak semua kriteria memiliki prioritas. Beberapa kriteria dapat menunjukkan objektivitas secara keseluruhan, sehingga dapat mewakili kriteria lainnya. 

3. Desain yang baik adalah desain yang usable, flexible, dan comprehensible Kriteria-kriteria diatas ini bersifat universal dan dapat digunakan pada hampir setiap proyek pengembangan sistem, bagaimanapun mengorganisasikannya, menunjukkan tiga kriteria ideal pada proyek pengembangan sistem. 

Usable menspesifikasikan kualitas pada sistem yang tergantung bagaimana cara kerjanya. Flexible memiliki arti bahwa sebuah arsitektur sistem bisa mengakomodasi perubahan organisasional dan kondisi teknikal. Comprehensibility memiliki arti bahwa seiring dengan meningkatnya kompleksitas sistem terkomputerisasi, model dan deskripsi harus mudah dimengerti. 

Mengacu pada pendapat Mathiassen et al (2000), sebuah desain yang baik memerlukan pertimbangan mengenai kondisi dari setiap proyek yang dapat mempengaruhi kegiatan desain, antara lain: 
  • Technical, yang terdiri dari pertimbangan penggunaan hardware, software, dan sistem lain yang telah dimiliki dan dikembangkan; pengaruh kemungkinan penggabungan pola-pola umum dan komponen yang telah ada terhadap arsitektur dan kemungkinan pembelian komponen standar. 
  • Conceptual, yang terdiri dari pertimbangan perjanjian kontrak, rencana untuk pengembangan lanjutan, dan pembagian pekerjaan antara pengembang. 
  • Human, yang terdiri dari pertimbangan keahlian dan pengalaman orang yang terlibat dalam kegiatan pengembangan dengan sistem yang serupa dan dengan platform teknis yang akan didesain 

2 Component Architecture 
Component architecture adalah struktur sistem yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan. Component architecture membuat sistem lebih mudah dimengerti, menyederhanakan desain dan mencerminkan kestabilan sistem. Komponen merupakan kumpulan bagian-bagian program yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki fungsi yang jelas. 

Tujuan dari membuat aktivitas ini adalah untuk membuat struktur sistem yang fleksibel dan mudah dimengerti. Menurut pendapat Mathiassen et al. (2000, p.191), suatu arsitektur komponen yang baik menunjukkan beberapa prinsip, yaitu mengurangi kompleksitas dengan membagi menjadi beberapa tugas, menggambarkan stabilitas dari konteks sistem, dan memungkinkan suatu komponen dapat digunakan pada bagian lain. 

Beberapa pola yang dapat digunakan untuk merancang Component architecture adalah sebagai berikut: 
  1. Layered architecture pattern. Bentuk yang paling umum dalam software, yaitu terdiri dari beberapa komponen yang dibentuk menjadi beberapa lapisan-lapisan yang mirip dengan prinsip OSI Layer pada model jaringan, dimana lapisan yang berada di atas tergantung pada lapisan yang berada dibawahnya, begitu pula sebaliknya. Arsitektur ini sangat berguna untuk memecah sistem menjadi komponen-komponen. 
  2. Generic architecture pattern. Pattern ini dapat digunakan untuk menguraikan sistem dasar yang terdiri dari interface, function, dan model component. 
Model component berada di layer paling bawah dan kemudian dilanjutkan oleh function layer dan yang paling atas adalah interface layer. 

3. Client server architecture pattern. Pattern ini dibangun untuk mengatasi sistem yang tersebar di beberapa proses. Arsitektur ini terdiri dari sebuah server dan beberapa client. Server memiliki kumpulan operation yang dapat digunakan oleh client. Client menggunakan server secara independen. Bentuk distribusi dari bagian sistem harus diputuskan antara client dan server. Identifikasi komponen, di dalam perancangan sistem atau subsistem, pada umumnya dimulai dengan layer architecture yang menggunakan interface, function, dan model component. 

Tabel 2.6 berikut ini adalah menggambarkan beberapa jenis distribusi dalam arsitektur client-server dimana U adalah User interface, F adalah function, dan M adalah model. 

Hasil dari suatu component architecture adalah component diagram (gambar 2.8) yang menunjukkan hubungan antara komponen (dalam hal ini adalah server dan beberapa client). 

Process Architecture 
Process architecture adalah struktur eksekusi sistem yang terdiri atau tersusun dari proses yang saling bergantungan. Tujuan dari aktivitas ini adalah mendefinisikan struktur sistem. 

Menurut Mathiassen et al. (2000, p.209), ada empat konsep yang harus diketahui, diantaranya sebagai berikut: 
1. Process architecture adalah struktur eksekusi sistem yang tersusun dari proses yang saling bergantungan. 
2. Processor adalah sebuah peralatan yang dapat mengeksekusi sebuah program. 
3. Program component adalah modul fisik dari kode program. 
4. Active object adalah sebuah objek yang telah ditugaskan oleh sebuah proses. 

Pada process architecture, sumber daya yang digunakan secara bersama perlu diidentifikasi untuk mencari bottleneck. 
Menurut Mathiassen et al. (2000, p.220), sumber daya yang pada umumnya digunakan secara bersama adalah sebagai berikut: 
  1. Processor. Penggunaan processor secara bersamaan terjadi apabila dua atau lebih proses yang dieksekusi secara bersamaan pada satu processor. 
  2. Program component. Program component digunakan secara bersamaan apabila dua atau lebih proses yang secara bersamaan memanggil operasi pada komponen. 
  3. External device. External device digunakan secara bersamaan pada saat terjadi pemrosesan dua atau lebih pada suatu peralatan. Contoh: penggunaan printer yang terhubung melalui jaringan.
Bottleneck memiliki arti yaitu kemacetan yang terjadi pada proses. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa untuk mencari bottleneck, maka perlu memperhatikan penggunaan processor, external device, tempat penyimpanan data atau juga sistem koneksi. Hasil dari process architecture gambar 2.9 yaitu membuat deployment diagram.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger