MANAJEMEN INVESTASI : Manajemen Investasi adalah proses pengelolaan uang. Pekerjaan merencanakan, meng-implementasikan dan mengawasi dana investor individual maupun institusional disebut dengan Manajemen Investasi.
Dua terminologi lain yang umum digunakan untuk menjabarkan proses ini adalah manajemen portofolio dan manajemen uang.
Individu yang melakukan pengelolaan portofolio investasi disebut manajer investasi, manajer uang/keuangan atau manajer portofolio. (Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi).
Dalam bahasa industry : manajer investasi adalah mengelola uang, maka proses manajemen investasi adalah bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang. Proses ini membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi.
Investor dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : Investor Ritel dan Investor Institusional.
Investor ritel terdiri dari individu-individu dan investor institusional terdiri dari perusahaan asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan, pinjaman & serikat kredit), dana pensiun, perusahaan investasi dan dana bantuan/endowmen.
STRUKTUR PROSES INVESTASI : Proses investasi adalah mekanisme yang mempertemukan penawar (mereka yang punya dana lebih) dengan peminta (mereka yang membutuhkan dana). Penawar dan peminta dipertemukan bersama melalui lembaga finansial dan pasar finansial. Kadang mereka berhubungan langsung seperti: transaksi kekayaan.
Lembaga finansial seperti bank, biasanya menerima tabungan dan kemudian meminjamkannya atau menginvestasikannya. Pasar finansial adalah forum di mana penawar dan peminta dana dipertemukan melalui perantara, seperti pasar saham, pasar obligasi dan pasar opsi. Harga dari wahana investasi dalam pasar tersebut merupakan hasil dari keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.
Peserta dari proses investasi terdiri dari pemerintah, perusahaan dan individu dengan keterangan sbb :
a. Pemerintah.
Setiap tingkat pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten) memerlukan jumlah dana yang cukup besar baik untuk belanja modal seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan dan jembatan yang dipenuhi melalui surat berharga, hutang jangka panjang maupun untuk kebutuhan operasional seperti bila penerimaan pajak lebih kecil dari pengeluarannya yang bias dipenuhi melalui surat berharga hutang jangka pendek.
Pemerintah bisa juga menjadi penawar dana, jika memiliki dana menganggur dan dapat melakukan investasi jangka pendek untuk mendapatkan hasil. Namun pada umumnya pemerintah merupakan peminta neto dana artinya meminta dana lebih banyak dari pada yang ditawarkan.
b. Perusahaan.
Perusahaan juga memerlukan jumlah dana yang besar untuk mendukung kegiatannya. Kebutuhan dana jangka panjang untuk membelanjai pembangunan atau perluasan pabrik, membeli peralatan dan pengembangan produk. Kebutuhan dana jangka pendek untuk membiayai persediaan, pihutang dan biaya operasional lainnya.
Perusahaan mengeluarkan berbagai surat berharga hutang dan penyertaan untuk membelanjai kebutuhan itu. Meskipun perusahaan juga menjadi penawar dana untuk kelebihan uangnya sementara, tetapi umumnya perusahaan merupakan peminta neto dana.
c. Individu.
Para individu menawarkan dana melalui berbagai cara, seperti menabung di bank, membeli obligasi, saham, opsi atau tanah dan bangunan. Sedangkan permintaan dana individu berasal dari pinjaman untuk membeli kekayaan, seoerti mobil dan rumah.
Namun demikian, sebagai suatu kelompok, individu merupakan penawar neto dana. Olrh karena pemerintah dan perusahaan merupakan peminta neto dana, maka peranan investor individual cukup besar sebagai penyedia dana yang dibutuhkan untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Post a Comment