Peran Pemerintah Daerah dalam
Menyukseskan MDGs : MDGs yang diformulasikan secara
bersama pada tingkat global, dalam beberapa aspek bisa saja disesuaikan dengan
situasi dan kondisi Indonesia ,
baik di tingkat pusat maupun daerah. Pencapaian tujuan MDGs sebagian besar
berada di pundak pemerintah propinsi dan kabupaten. Kabupaten dengan mantap
mulai mengambil alih lebih banyak pengeluaran rutin pemerintah. Jadi pemerintah
daerah seharusnya dapat lebih berperan.
Masalah
informasi jelas masih menjadi kendala. BPS memang mengumpulkan data sejumlah
informasi di tingkat kabupaten. Namun, tidak mencakup hingga tahun 1990
sehingga menyulitkan penetapan target 2015. Hal tersebut tidak menjadi masalah,
selama propinsi-propinsi dan kabupaten-kabupaten memikirkan cara terbaik untuk
pencapaian MDGs, tidak hanya di tingkat kabupaten, namun sampai ke desa-desa.
Penduduk
sebuah desa bisa sepakat memilih apa saja dari tujuan MDGs yang menjadi
prioritas mereka, termasuk memantau dan mempercepat pencapaiannya. Misalnya
ketika kekurangan gizi menjadi persoalan yang dicemaskan, mungkin perlu
memastikan bahwa puskesmas selalu menimbang semua anak-anak. Siapa saja dapat
menambahkan semua informasi yang dibutuhkan untuk mencermati apakah angka
kekurangan gizi meningkat atau menurun. Dan yang lebih penting, bisa sepakat
tentang apa yang harus dilakukan untuk menanggulanginya.
Misalnya,
bagaimana anak-anak yang lambat pertumbuhannya, memperoleh makanan dan mungkin
dapat memberikan saran atau dukungan kepada para ibu. Apakah semua anak
bersekolah? Hal ini akan mudah diketahui dari buku pendaftaran di sekolah. Jika
TBC menjadi masalah, mungkin anda dapat mencoba untuk melakukan tes pada
sebanyak mungkin orang dan kemudian memulai pengobatan. Apakah perempuan
meninggal karena persalinan? Bagaimana dengan pengawasan tentang berapa banyak
perempuan hamil yang mendatangi klinik-klinik pada masa prapersalinan. Begitu
juga apakah mereka telah memiliki persiapan untuk menghadapi keadaan darurat.
Tidak
harus mencoba melakukan semuanya sekaligus. Dapat juga memulai dengan sejumlah
prioritas, kemudian melakukan aksi. Bagi MDGs, semangat lebih penting ketimbang
rinciannya. Jika masing-masing kabupaten atau komunitas mulai melakukan aksi,
maka secepatnya akan terjadi perbaikan. Tahun 2015 tinggal lima tahun lagi, tetapi pemerintah bisa
melakukan banyak hal dalam waktu lima
tahun ini.
Pola
Pembangunan Pemerintah Daerah
Arah
Kebijakan Pokok Penanggulangan Kemiskinan di daerah dilaksanakan melalui
program-program pengurangan kemiskinan (pro-poor),
perluasan lapangan kerja (pro-job)
dan pertumbuhan ekonomi (pro-growth)
yang berorientasi pada pemerataan pendapatan antar kelompok masyarakat,
pengurangan beban pengeluaran penduduk miskin, pemenuhan kebutuhan dasar dan
pemerataan pembangunan antar wilayah.
Upaya
penanggulangan kemiskinan telah dilakukan melalui berbagai strategi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung diwujudkan dalam bentuk
pemberian bantuan dana stimulan sebagai modal usaha kegiatan ekonomi produktif,
bantuan sosial (antara lain melalui program Bantuan Langsung Tunai, Beras
Miskin, Sektoral Pusat/Daerah, program khusus, dll); secara tidak langsung
melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi,
Pemberdayaan masyarakat, Penguatan Kelembagaan dan Perlindungan sosial (antara
lain melalui program Bantuan Kepada Kabupaten/Kota, Sektoral Pusat/Daerah, dan
program khusus lainnya).
Sedangkan
upaya yang dilakukan dalam mengatasi kemiskinan di daerah ditempuh melalui :
1. Pengurangan pengeluaran, melalui :
a. Bidang
Pendidikan, melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Khusus Murid
(BKM), dan Bantuan Bea Siswa Keluarga Miskin.
b. Bidang
Kesehatan dan Keluarga Berencana, melalui penanganan tindakan medis, operatif
keluarga miskin, penanggulangan gizi buruk dan gizi
2. Peningkatan Pendapatan, melalui :
a. Bidang
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, melalui pengembangan wirausaha,
pengembangan pendidikan dan pelatihan wirausaha serta pemberdayaan usaha skala
mikro.
b. Bidang
Sosial, melalui Bantuan Modal Usaha bagi Penduduk Miskin.
c. Bidang
Ketenagakerjaan, melalui perluasan kesempatan kerja dan berusaha termasuk
pengiriman transmigrasn serta pelatihan ketrampilan tenaga kerja.
d. Bidang
Perumahan dan Pemukiman diantaranya pemugaran rumah kumuh dan padat di
perkotaan, korban bencana alam dan penyediaan air bersih serta pembangunan
sanitasi.
Sasaran penanganan kemiskinan di daerah
dilaksanakan pada:
1. Prioritas
utama : Penduduk Sangat Miskin
2. Prioritas
kedua : Penduduk Miskin
3. Prioritas
ketiga : Penduduk Hampir Miskin
Upaya
penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan
dengan menggunakan berbagai sumber dana. Anggaran tersebut ada yang
dilaksanakan melalui SKPD maupun diberikan langsung kepada Kabupaten/Kota
melalui Dana Bantuan kepada pemerintah Kabupaten/Kota. Berdasarkan upaya
penanganan yang telah dilaksanakan, terdapat penurunan prosentase angka
kemiskinan yang signifikan. Pemerintah Daerah (Propinsi) memberikan dukungan
sepenuhnya kepada Kabupaten/Kota sebagai daerah percontohan pelaksanaan MDG’s
dengan memberikan bantuan dana.
Bagi
Pemerintah Daerah, kemiskinan merupakan issue strategis dan mendapatkan
prioritas utama untuk ditangani. Kemiskinan merupakan salah satu dari issue
strategis yang mendapat prioritas untuk penanganan pada setiap tahapan
pelaksanaannya.
Terkait
dengan target tujuan pembangunan millenium yang harus tercapai pada tahun 2015,
maka Pemerintah Daerah masih harus bekerja keras untuk dapat mencapai target
tersebut, mengingat upaya penanggulangan kemiskinan bukan merupakan hal yang
mudah untuk dilaksanakan.
Peran
Pemerintah Daerah
Tujuan
Pembangunan Milenium yang ditargetkan untuk dapat dicapai pada tahun 2015 dapat
dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk dapat melakukan upaya
yang lebih baik dalam penanganan permasalahan yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Kemiskinan bukan hanya masalah daerah maupun Indonesia ,
tetapi juga merupakan masalah dunia. Dilihat dari berbagai program dan kegiatan
yang sudah dilaksanakan dan besarnya sumber dana yang telah dikeluarkan,
kemiskinan di daerah tetap masih menjadi permasalahan yang tidak mudah untuk
diatasi walaupun jumlah penduduk miskin sudah semakin berkurang. Hal tersebut
terjadi antara lain karena upaya penanggulangan kemiskinan merupakan upaya
terpadu yang harus dilakukan oleh semua pihak termasuk juga masyarakat miskin
itu sendiri dengan komitmen yang kuat dari semua unsur pimpinan baik pemerintah,
organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat.
Pemerintah Daerah ikut
mendukung dan melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan. Komitmen tersebut
telah tertuang di dalam dokumen-dokumen perencanaan baik jangka panjang,
menengah maupun tahunan, dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan
serta berbagai sumber dana melalui strategi penanganan langsung maupun tidak
langsung.
Terkait dengan
sosio-kultur masyarakat, upaya penanggulangan kemiskinan tidak akan berhasil
apabila tidak diimbangi dengan program penyadaran masyarakat (public awareness), yaitu sebuah upaya
untuk mengurangi bahkan menghapuskan mental dan budaya miskin dengan jalan
mengingatkan, meyakinkan dan memberikan semangat kepada masyarakat agar
berusaha untuk bangkit dari kemiskinan dengan melakukan kerja keras dan
membiasakan diri untuk malu menerima bantuan sebagai orang miskin. Koordinasi
diantara stakeholders maupun instansi
pengampu masih perlu dioptimalkan, terutama dalam hal penentuan target dan
sasaran program kegiatan penanggulangan kemiskinan (termasuk kelengkapan data
maupun alokasi anggaran), secara berjenjang dari tingkat Provinsi sampai dengan
Kabupaten/Kota untuk menghindari terjadinya tumpang-tindih maupun terlewatnya
sasaran penanggulangan kemiskinan.
Dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan millenium (MDG’s) yang harus dapat tercapai pada tahun 2015
pada umumnya dan juga untuk mencapai tujuan pembangunan daerah pada khususnya,
penanganan kemiskinan memerlukan kerja keras semua pihak, komitmen dari
pemerintah dan partisipasi dari masyarakat miskin itu sendiri.
Pada dasarnyam,
kemiskinan tidak akan dapat dihilangkan dari muka bumi, tetapi meskipun begitu,
harus dilakukan upaya agar masyarakat yang masuk dalam kriteria miskin dapat
memperoleh hak-hak dasar kebutuhan hidupnya. Untuk itu prioritas penanganan
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sumberdaya yang ada, tanpa
ketergantungan dari pihak lain agar penanganannya dapat dilakukan dengan cepat
dan tuntas. Agar program dan kegiatan penangulangan kemiskinan dapat
benar-benar memperoleh hasil seperti yang diinginkan perlu dilakukan pemantauan
dan evaluasi serta penilaian atas pelaksanaannya, agar dapat diketahui program
dan kegiatan apa saja yang perlu untuk dilanjutkan bahkan diakselerasikan
maupun untuk diketahui program dan kegiatan apa saja yang tidak diperlukan
lagi.
Dalam pelaksanaan tidak
harus mencoba melakukan semuanya sekaligus. Dapat memulai dengan sejumlah
prioritas, kemudian melakukan aksi. Bagi MDGs, semangat lebih penting ketimbang
rinciannya. Jika masing-masing kabupaten atau komunitas mulai melakukan aksi,
maka secepatnya akan terjadi perbaikan. Tahun 2015 tinggal lima tahun lagi, tetapi banyak hal yang bisa dilakukan selama lima tahun ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Chaudhury et al, 2005. Missing in Action: Teacher and Health Worker
Absence in Developing Countries, Harvard, John F. Kennedy School
of Government.
Chowdhury,A and I. Sugema, 2005.“How Significant and Effective has
Foreign Aid to Indonesia
been?”, Discussion Paper No. 0505, University
of Adelaide Centre for
International Economic Studies.
Depdiknas, 2005b. Educational Indicators in Indonesia ,
2004/2005. Jakarta ,
Ministry of National Education.
Depkes, 2007. Every Year 30,000 Die by Measles,
www.depkes.go.id/en/2102ev.htm, diakses 6 Maret 2007.
Dephut, 2007. Extent of Land
Cover Inside and Outside
Forest Area. Diunduh dari
www.dephut.go.id.
Hoek-Smit, M. 2005. The Housing Finance Sector in Indonesia,
Jakarta, World Bank.
Hooijer, A et al., 2006. PEAT-CO2, Assessment of CO2 Emissions from Drained
Peat Lands in SE Asia . Delft , Netherlands .
Delft Hydraulics report Q3943
No comments:
Post a Comment