Kognitif : semua aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian, proses bagaimana anak belajar dan memikirkan lingkungan. Kognisi meliputi : persepsi (penerimaan indera dan makna yang diindera), imajinasi, menangkap makna, menilai, dan menalar. Semua bentuk mengenal, melihat, mengamati, memperhatikan, membayangkan, memperkirakan, menduga, menilai adalah kognisi.
Bahasa terkait dengan kognisi. Apa yang dinyatakan anak adalah hasil mengenal, melihat, membayangkan, dan merasakan. Untuk berbicara, anak butuh berpikir. Organ bicara (mulut, langit-langit, lidah, gusi, dan gerakannya) harus bisa digerakkan dengan baik (matang). Jika organ belum matang, bicara anak belum bisa jelas. Anak mengalami cadel. Makin lama, cadel makin hilang.
Kognisi anak berkembang sejalan dengan perkembangan otaknya. Bayi belum bisa menyatakan keinginannya, kecuali dengan menangis dan melakukan gerakan refleks. Setelah usia satu bulan, anak mulai mengembangkan cara untuk mengenal lingkungan. Semakin bertambah usia anak, kemampuan berpikir, menangkap sesuatu dengan indera, mengerti, dan memberi arti semakin baik. Sejalan dengan itu, bahasa anak pun semakin jelas dan dimengerti orang dewasa.
Kognisi anak usia 0,1-2 tahun disebut sensorimotorik, yakni motorik (gerak) sebagai reaksi dari rangsang sensorik. Yang penting adalah tindakan konkret. Benda dianggap tidak ada jika tidak tampak. Setelah berumur 9-12 bulan, anak dapat menemukan benda yang disembunyikan di tempat yang dilihat. Setelah umur dua tahun, anak tahu bahwa benda bisa disimpan dan disembunyikan di suatu tempat. Setelah usia 18 bulan, anak mulai berpikir bahwa kata mewakili benda. Kata disebut sebagai simbol.
Kognisi 2-4 tahun disebut masa praoperasional tahap prakonseptual (mampu membayangkan secara mental, benda yang tidak terlihat) Anak jadi dapat membandingkan benda-benda. Perkembangan bahasa dapat dikatakan sebagai akibat berkembangnya berpikir simbolik (benda digantikan oleh lambang, misal kata)
Anak terlihat kreatif, bebas, dan imajinatif. Daya serap terhadap lingkungan meningkat: orang, benda, situasi baru; minat pada penalaran : ditandai dengan suka bertanya, “Kenapa”; fokus pada satu dimensi (tinggi saja atau panjang saja); berpusat pada diri
Anak usia 1-2 tahun, dalam hal bahasa :
- kosakata belum banyak berkembang (20, 200) perlu diajak berbicara meski belum bisa menanggapi dengan baik diperdengarkan nyanyian, dibacakan cerita)
- kalimat sederhana (1, 2 kata) diberi kesempatan berbicara, bertanya, bercerita dirangsang dengan pertanyaan agar anak meneruskan ide bicaranya
- masih sulit mengambil “giliran bicara” (diam/omong terus, kurang memperhatikan) diajak berbicara dalam kelompok dengan anak lain, pengasuh sebagai model
- masih sulit menggunakan kata ganti : aku, kamu, dia
- masih belum sempurna dalam pelafalan aku à atu, satu à atu, sepatu à atu
- masih sulit menyampaikan pikiran dan perasaan
Anak usia 3-4 tahun, dalam hal bahasa :
- kosakata cepat berkembang (2000-6000 kata) dikembangkan
- suka bertanya, masa lapar kata dijawab semua pertanyaan dengan kata-kata yang mudah dimengerti anak
- suka lagu yang sederhana
- masih bingung makna kata yang objeknya berubah: atas, kanan, aku-kamu, besar
- suka bercerita tentang diri & suka mendengarkan dongeng
- dapat menyampaikan emosi melalui gerak dan wajah
- suka berbicara dengan kata-kata yang baru
- dapat menceritakan ulang 4-5 kalimat dalam cerita
- suka menggunakan kalimat, “ya, kan?”
- suka bermain pura-pura: boneka, balok pura-pura dijadikan gelas;
- Pada usia 4 tahun, kalimat telah panjang, lebih dari 2 klausa/subkalimat
Anak-anak perlu belajar bahasa yang baik, karena anak perlu:
- menyatakan kebutuhan dan keinginan
- perhatian dari orang lain : bertanya
- membina hubungan dengan orang lain
- memiliki prestasi, banyak tahu
Agar anak baik dalam bicara, anak perlu :
- persiapan fisik : alat bicara sudah siap
- siap mental (12-18 bulan)
- model/contoh yang baik
- kesempatan untuk berbicara
- motivasi : meminta, terima kasih
- bimbingan
Contoh INSTRUMEN PENGEMBANGAN KOGNISI DAN BAHASA ANAK
Nama Pengasuh :
Hari/Tanggal :
Observer :
FOKUS
|
URAIAN
|
||||
1-4 bulan
|
Menyentuh anak dengan lembut
|
||||
Menjaga kontak mata
|
|||||
Memperhatikan ocehan anak
|
|||||
Mengajak berbicara dengan
irama naik-turun
|
|||||
Memegangkan benda ringan
|
|||||
Mendekatkan benda ke anak
|
|||||
4-8 bulan
|
Memberi mainan yang
menimbulkan suara
|
||||
Memberi mainan yang
berwarna-warni
|
|||||
Mengajak anak berbicara
dengan lembuat
|
|||||
Memperhatikan reaksi anak
|
|||||
Menanggapi ocehan anak
|
|||||
Mengajak cilukba/ permainan
lain
|
|||||
8-12 bulan
|
Memperdengarkan lagu
sederhana
|
||||
Cilukba, permainan mimik
lucu
|
|||||
Mengenalkan nama-nama benda
|
|||||
Diajak bicara yang
mengandung tanya-jawab
|
|||||
Permainan tiru suara
binatang
|
|||||
Permainan canggang
(jauhkan-dekatkan)
|
|||||
12-18 bulan
|
Diberi bola kecil untuk
aneka permainan
- menjatuhkan benda dengan
bola
- melempar bola dalam kotak
- menata bola dalam kasa
lebar
- menyeling bola merah,
putih, merah, putih
|
||||
Membacakan cerita pendek bergambar dengan irama dan
nada yang menarik tapi perlahan
|
|||||
Memancing anak untuk
berbicara tanpa mencela
|
|||||
Mendorong anak untuk berani
bercerita
|
|||||
Memperjelas perkataan anak
yang tidak jelas
|
|||||
Memberi buku dengan gambar-gambar berwarna &
menggunakannya untuk pancingan berbicara
|
|||||
Memberi kesempatan mencoret-coret dengan pengawasan
|
|||||
18-24 bulan
|
Menyediakan boneka (boneka
tangan, boneka isi) untuk media berbicara atau bercerita
|
||||
Mobil-mobilan dengan
rintangan (jalan berliku)
|
|||||
Menggores dengan crayon (dgn
pengawasan)
|
|||||
Menyebut nama-nama dalam
gambar
|
|||||
Menyuguhkan cerita dengan
kata aku-kamu-dia
|
|||||
Bermain suku kata (latihan lafal) bla-bla-bla,
klu-klu-klu (dilagukan sesuai kreasi pengasuh)
|
|||||
Bercerita dengan buku cerita bergambar
disertai
pertanyaan ringan pada anak ttg isi
|
|||||
2-3 tahun
|
Mengelompokkan benda/balok 3 warna
|
||||
Mengurutkan potongan sedotan
3 warna
-mis: merah-hijau-kuning,
merah-hijau-kuning
|
|||||
Mengelompokkan 3 benda
berbeda bentuk
|
|||||
Mengurutkan bentuk geometri
(o¡ê)
|
|||||
Menata benda tiga ukuran sama bentuk besar, sedang,
kecil
|
|||||
Memasang potongan gambar (2 keping)
|
|||||
Mendorong anak bercerita sendiri
|
|||||
Menanggapi pertanyaan anak dengan baik
|
|||||
Menanyakan nama tokoh, isi. tempat setelah bercerita
|
|||||
Mendorong anak menggambar
|
|||||
Membiarkan anak mencoret-coret di kertas dan meniru
tulisan/gambar
|
|||||
3 - 4 tahun
|
Mendorong anak bermain peran (pura-pura jadi ibu,
jadi sopir, penumpang, anak)
|
||||
Memberi kesempatan anak untuk meniru-niru warna
suara, & mengarang kata-kata sendiri
|
|||||
Mendongeng dilakukan dengan gambar, buku, atau benda
yg ada (mis: garpu & sendok)
|
|||||
Permainan menuangkan cairan ke dalam botol
|
|||||
Membandingkan tinggi cairan dalam botol
|
|||||
Permainan membuat warna dari kerta krep
|
|||||
Memasangkan gambar (kupu dengan bunga)
|
|||||
Menumpuk koin, memajang koin
|
|||||
Menjodohkan kartu bergambar bentuk geometri
|
|||||
Menata koin rapat-sedang-jarang2
|
|||||
Membuat pola dengan segitiga beda warna
|
|||||
Bermain maze
|
|||||
Membuat bentuk dengan plastisin
|
|||||
Membuat bentuk dengan lego atau balok
|
|||||
Bermain magnet
|
|||||
Mengurutkan 3-4 gambar bertema
|
|||||
Bermain kartu huruf
|
|||||
Mengenal tulisan (nama toko, merk benda anak) dan
menirunya
|
|||||
Mencocok gambar, huruf, dan gambar
|
|||||
Mendorong anak untuk menggambar, membuat pesan dengan
huruf sebisa mereka
|
|||||
Teka-teki huruf yang hilang
|
|||||
Semoga bermanfaat untuk Mahasiswi khususnya jurusan kebidanan dalam mempelajari berbagai materi perkuliahan sehari-hari tentang kesehatan balita atau anak.
Post a Comment