Pages - Menu

Thursday, April 10, 2014

PERKEMBANGAN KOGNISI ANAK USIA 1-48 BULAN

Kognitif : semua aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian, proses bagaimana anak belajar dan memikirkan lingkungan. Kognisi meliputi : persepsi (penerimaan indera dan makna yang diindera), imajinasi, menangkap makna, menilai, dan menalar. Semua bentuk mengenal, melihat, mengamati, memperhatikan, membayangkan, memperkirakan, menduga, menilai adalah kognisi.

Bahasa terkait dengan kognisi. Apa yang dinyatakan anak adalah hasil mengenal, melihat, membayangkan, dan merasakan. Untuk berbicara, anak butuh berpikir. Organ bicara (mulut, langit-langit, lidah, gusi, dan gerakannya) harus bisa digerakkan dengan baik (matang). Jika organ belum matang, bicara anak belum bisa jelas. Anak mengalami cadel. Makin lama, cadel makin hilang.

Kognisi anak berkembang sejalan dengan perkembangan otaknya. Bayi belum bisa menyatakan keinginannya, kecuali dengan menangis dan melakukan gerakan refleks. Setelah usia satu bulan, anak mulai mengembangkan cara untuk mengenal lingkungan. Semakin bertambah usia anak, kemampuan berpikir, menangkap sesuatu dengan indera, mengerti, dan memberi arti semakin baik. Sejalan dengan itu, bahasa anak pun semakin jelas dan dimengerti orang dewasa. 

Kognisi anak usia 0,1-2 tahun disebut sensorimotorik, yakni motorik (gerak) sebagai reaksi dari rangsang sensorik. Yang penting adalah tindakan konkret. Benda dianggap tidak ada jika tidak tampak. Setelah berumur 9-12 bulan, anak dapat menemukan benda yang disembunyikan di tempat yang dilihat. Setelah umur dua tahun, anak tahu bahwa benda bisa disimpan dan disembunyikan di suatu tempat. Setelah usia 18 bulan, anak mulai berpikir bahwa kata mewakili benda. Kata disebut sebagai simbol.

Kognisi 2-4 tahun disebut masa praoperasional tahap prakonseptual (mampu membayangkan secara mental, benda yang tidak terlihat) Anak jadi dapat membandingkan benda-benda. Perkembangan bahasa dapat dikatakan sebagai akibat berkembangnya berpikir simbolik (benda digantikan oleh lambang, misal kata)

Anak terlihat kreatif, bebas, dan imajinatif. Daya serap terhadap lingkungan meningkat: orang, benda, situasi baru; minat pada penalaran : ditandai dengan suka bertanya, “Kenapa”; fokus pada satu dimensi (tinggi saja atau panjang saja); berpusat pada diri

Anak usia 1-2 tahun, dalam hal bahasa :
  1. kosakata belum banyak berkembang (20, 200) perlu diajak berbicara meski belum bisa menanggapi dengan baik diperdengarkan nyanyian, dibacakan cerita) 
  2. kalimat sederhana (1, 2 kata) diberi kesempatan berbicara, bertanya, bercerita dirangsang dengan pertanyaan agar anak meneruskan ide bicaranya
  3. masih sulit mengambil “giliran bicara” (diam/omong terus, kurang memperhatikan) diajak berbicara dalam kelompok dengan anak lain, pengasuh sebagai model
  4. masih sulit menggunakan kata ganti : aku, kamu, dia
  5. masih belum sempurna dalam pelafalan aku à atu, satu à atu, sepatu à atu
  6. masih sulit menyampaikan pikiran dan perasaan
Anak usia 3-4 tahun, dalam hal bahasa :
  1. kosakata cepat berkembang (2000-6000 kata) dikembangkan
  2. suka bertanya, masa lapar kata dijawab semua pertanyaan dengan kata-kata yang mudah dimengerti anak
  3. suka lagu yang sederhana
  4. masih bingung makna kata yang objeknya berubah: atas, kanan, aku-kamu, besar
  5. suka bercerita tentang diri & suka mendengarkan dongeng
  6. dapat menyampaikan emosi melalui gerak dan wajah 
  7. suka berbicara dengan kata-kata yang baru
  8. dapat menceritakan ulang 4-5 kalimat dalam cerita
  9. suka menggunakan kalimat, “ya, kan?”
  10. suka bermain pura-pura: boneka, balok pura-pura dijadikan gelas;
  11. Pada usia 4 tahun, kalimat telah panjang, lebih dari 2 klausa/subkalimat
Anak-anak perlu belajar bahasa yang baik, karena anak perlu:
  1. menyatakan kebutuhan dan keinginan
  2. perhatian dari orang lain : bertanya
  3. membina hubungan dengan orang lain
  4. memiliki prestasi, banyak tahu
Agar anak baik dalam bicara, anak perlu :
  1. persiapan fisik : alat bicara sudah siap
  2. siap mental (12-18 bulan)
  3. model/contoh yang baik
  4. kesempatan untuk berbicara
  5. motivasi : meminta, terima kasih
  6. bimbingan
Contoh INSTRUMEN PENGEMBANGAN KOGNISI DAN BAHASA ANAK

Nama Pengasuh :
Hari/Tanggal :
Observer :

FOKUS
URAIAN




1-4 bulan
Menyentuh anak dengan lembut




Menjaga kontak mata




Memperhatikan ocehan anak




Mengajak berbicara dengan irama naik-turun




Memegangkan benda ringan




Mendekatkan benda ke anak




4-8 bulan
Memberi mainan yang menimbulkan suara




Memberi mainan yang berwarna-warni




Mengajak anak berbicara dengan lembuat




Memperhatikan reaksi anak




Menanggapi ocehan anak




Mengajak cilukba/ permainan lain




8-12 bulan
Memperdengarkan lagu sederhana




Cilukba, permainan mimik lucu




Mengenalkan nama-nama benda




Diajak bicara yang mengandung tanya-jawab




Permainan tiru suara binatang




Permainan canggang (jauhkan-dekatkan)




12-18 bulan
Diberi bola kecil untuk aneka permainan
- menjatuhkan benda dengan bola
- melempar bola dalam kotak
- menata bola dalam kasa lebar
- menyeling bola merah, putih, merah, putih




Membacakan cerita pendek bergambar dengan irama dan nada yang menarik tapi perlahan




Memancing anak untuk berbicara tanpa mencela




Mendorong anak untuk berani bercerita




Memperjelas perkataan anak yang tidak jelas




Memberi buku dengan gambar-gambar berwarna & menggunakannya untuk pancingan berbicara




Memberi kesempatan mencoret-coret dengan pengawasan




18-24 bulan
Menyediakan boneka (boneka tangan, boneka isi) untuk media berbicara atau bercerita




Mobil-mobilan dengan rintangan (jalan berliku)




Menggores dengan crayon (dgn pengawasan)




Menyebut nama-nama dalam gambar




Menyuguhkan cerita dengan kata aku-kamu-dia




Bermain suku kata (latihan lafal) bla-bla-bla, klu-klu-klu (dilagukan sesuai kreasi pengasuh)




Bercerita dengan buku cerita bergambar
 disertai pertanyaan ringan pada anak ttg isi




2-3 tahun
Mengelompokkan  benda/balok 3 warna




Mengurutkan potongan sedotan 3 warna
  -mis: merah-hijau-kuning, merah-hijau-kuning




Mengelompokkan 3 benda berbeda bentuk




Mengurutkan bentuk geometri (o¡ê)




Menata benda tiga ukuran sama bentuk besar, sedang, kecil




Memasang potongan gambar (2 keping)




Mendorong anak bercerita sendiri




Menanggapi pertanyaan anak dengan baik




Menanyakan nama tokoh, isi. tempat setelah bercerita




Mendorong anak menggambar




Membiarkan anak mencoret-coret di kertas dan meniru tulisan/gambar




3 - 4 tahun
Mendorong anak bermain peran (pura-pura jadi ibu, jadi sopir, penumpang, anak)




Memberi kesempatan anak untuk meniru-niru warna suara, & mengarang kata-kata sendiri




Mendongeng dilakukan dengan gambar, buku, atau benda yg ada (mis: garpu & sendok)




Permainan menuangkan cairan ke dalam botol




Membandingkan tinggi cairan dalam botol




Permainan membuat warna dari kerta krep




Memasangkan gambar (kupu dengan bunga)




Menumpuk koin, memajang koin




Menjodohkan kartu bergambar bentuk geometri




Menata koin rapat-sedang-jarang2




Membuat pola dengan segitiga beda warna




Bermain maze




Membuat bentuk dengan plastisin




Membuat bentuk dengan lego atau balok




Bermain magnet




Mengurutkan 3-4 gambar bertema




Bermain kartu huruf




Mengenal tulisan (nama toko, merk benda anak) dan menirunya




Mencocok gambar, huruf, dan gambar




Mendorong anak untuk menggambar, membuat pesan dengan huruf sebisa mereka




Teka-teki huruf yang hilang










Semoga bermanfaat untuk Mahasiswi khususnya jurusan kebidanan dalam mempelajari berbagai materi perkuliahan sehari-hari tentang kesehatan balita atau anak.

No comments:

Post a Comment