Pages - Menu

Saturday, February 6, 2016

Pengaruh Media Tanam Kompos Kulit Buah Kakao

Pengaruh Media Tanam Kompos Kulit Buah Kakao dengan Subsoil Ultisol pada Pertumbuhan Bibit Kakao 


Dari hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan media tanam kompos kulit buah kakao berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 14 MST dan 16 MST, dan diameter batang 6 MST. 

Pemberian kompos kulit buah kakao dan subsoil ultisol berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit 14 MST yang tertinggi yaitu pada perlakuan M5 (225 g kompos kulit buah kakao dan 4775 g subsoil ultisol) yaitu sebesar 27,46 cm dan pada 16 MST pada perlakuan M5 sebesar 30,84 cm. Hal ini disebabkan oleh kandungan hara mineral kompos kulit buah kakao cukup tinggi, khususnya hara Kalium dan Nitrogen. Hal ini sesuai dengan hasil analisis yang dapat dilihat di Lampiran 45 yaitu 1,13% N dan 1,93% K2 Pemberian kompos kulit buah kakao dan subsoil ultisol berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit kakao pada umur 16 MST pada perlakuan M5 (225 g kompos kulit buah kakao dan 4775 g subsoil ultisol) yaitu sebesar 30,84 cm. Hal ini O. 

Menurut Goenadi (2000) bahwa 61% dari total nutrien buah kakao disimpan di dalam kulit buah. menurut penelitian Goenadi bahwa aplikasi kompos kulit buah kakao dapat meningkatkan produksi hingga 19,48%. disebabkan karena kompos kulit buah kakao mampu menyediakan unsur hara yang tidak terdapat pada tanah subsoil ultisol sehingga membuat pertumbuhan vegetatif tanaman menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan literatur Sukman (1978) dalam Literatur Science (2001) yang menyatakan bahwa bahan organik seperti kompos dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti sturktural, aerase dan porositas tanah. Perbaikan sifat fisik tanah akan mempertinggi kemampuan tanah untuk menahan air. Dengan demikian hal ini akan mendukung pertumbuhan tanaman di pembibitan. Pada parameter diameter batang 6 MST, kompos kulit buah kakao dan subsoil ultisol memberikan pengaruh yang nyata yaitu pada M4 (175 g kompos kulit buah kakao + 4825 g subsoil ultisol) yaitu 5,47 mm. Unsur hara yang tersedia bagi tanaman dapat menguatkan pertumbuhan diameter batang. Nitrogen yang terkandung pada kompos kulit buah kakao dapat merupakan bahan esensial yang juga berfungsi untuk pembelahan dan pembesaran sel. Menurut Lingga dan Lubis (1986) unsur N merupakan unsur essensial yang dapat mempengaruhi besar diameter batang tanaman. Dan ini sesuai dalam literatur Damanik dkk (2010) yang menyatakan pengaruh Nitrogen meningkatkan bagian protoplasma menimbulkan beberapa akibat antara lain, terjadi peningkatan ukuran sel, menyebabkan daun dan batang tanaman menjadi lebih sukulen dan kurang keras. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Bayfolan pada Pertumbuhan Bibit Kakao Dari hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun Bayfolan berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 6 MST.



Rataan diameter batang tertinggi terdapat pada perlakuan P1 (1 cc/liter) yaitu sebesar 4,87 mm. Sedangkan rataan diameter terendah terdapat pada perlakuan P3 (5 cc/liter) yaitu sebesar 4,26 mm. Hal ini dikarenakan bahwa pemberian pupuk daun mulai bekerja secara efektif di dalam tanaman pada saat tanaman berumur 6 MST, sehingga pertumbuhan tanaman lebih baik. Menurut Sutedjo (1999) Pupuk daun adalah bahan-bahan atau unsur-unsur yang diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan atau penyiraman kepada daun tanaman agar langsung dapat diserap guna mencukupi kebutuhan bagi petumbuhan dan perkembangan tanaman. Dari hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun bayfolan berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar. Rataan bobot kering akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan P1 (1 cc/liter) yaitu sebesar 3,59 g. Rataan bobot kering akar yang terendah terdapat pada perlakuan P2 (3 cc/liter) yaitu sebesar 2,62 g. 

Hal ini disebabkan kandungan pupuk bayfolan mengandung Kalium sebesar 6 % dimana pupuk kalium berperan dalam hal ini pupuk K berperan dalam meningkatkan pertumbuhan perakaran hal ini sesuai dengan literatur Sitorus (1992), yang menyatakan bahwa perlakuan pupuk daun lebih berperan dalam meningkatkan panjang akar, berat kering tanaman dan berat kering tajuk. Dan konsentrasi yang optimum berkisar antara 2 – 3 cc/l. selain itu fungsi pupuk K juga berperan dalam mempercepat pertumbuhan maristematik. Hal ini sesuai dengan literatur Damanik dkk (2010), yang menyatakan bahwa kalium memegang peranan penting dalam peristiwa-peristiwa fisiologis berikut : 
1).metabolisme karbohidrat, pembentukan, pemecahan dan translokasi pati, 
2). Metabolisme protein dan sintesis protein, 
3) mengawasi dan mengatur aktifitas berbagai unsur mineral 
4) mengaktifkan berbagai enzim 
5) mempercepat pertumbuhan jaringan maristematik. 

Interaksi Antara Perlakuan Media Tanam dan Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa interaksi perlakuan media tanam dan pemberian pupuk daun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah akar, dan bobot kering akar. Kondisi ini menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan pemberian pupuk daun memiliki respon yang hampir sama sehingga pertumbuhan tanaman belum berpengaruh secara nyata. Media tanam berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tanaman. 

Ada empat fungsi media tanam untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik menurut Nelson (1991) yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang tersedia bagi tanaman, dapat melakukan pertukaran udara antara akar dan atmosfer di atas media dan terakhir harus dapat menyokong tanaman. Sedangkan auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang/mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan yang pengaruh dari setiap perlakuan pupuk, zat pengatur tumbuh, media tanam dan lain-lain pengaruhnya akan dapat dilihat dalam jangka waktu yang panjang. Pengaruh perlakuan media pada tumbuhan, namun tetap harus dapat diberikan pada tanaman dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berakar, mempercepat proses pertumbuhan akar, meningkatkan jumlah dan kualitas akar dan mengurangi keragaman jumlah dan kualitas perakaran.  

tanam dan pemberian pupuk daun bayfolan diduga belum nampak pada pertumbuhan bibit kakao. Hal ini dapat kita lihat dari penelitian kelapa sawit yang dilakukan oleh Khaswarina (2001) bahwa pengaruh pemberian pupuk pada kelapa sawit belum berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan parameter yang diamati.

No comments:

Post a Comment