I. BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH
A. Umum
Tanaman cengkeh (Syzigium
aromaticum) dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat
tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa
diguakan sebagai bahan baku
industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak
sebagai bahan baku
rokok. Produksi
Cengkeh mempunyal peranan yang cukup besar dalam menunjang upaya peningkatcin
pendapatan Negara karena sampai saat ini Cukai rokok merupakan salah satu
sumber pendapotcin Negara yang terbesar dibanding dengon sumber-sumber
pendapaton lainnya untuk Tahun Anggaran 2001, yaitu sekitar Rp. 17,6 Trilyun
atau 7,5 % bahkan target untuk Tahun Anggaran 2002, yaitu sekitar Rp. 22,3
Triliun dart Tahun 2003 sebesor 27 triliun dan penerimaan Negara don penyerapan
tenaga kerja yang cukup tinggi
Besarnya cukai Rokok Kretek tergantung dan
perkembangan produksi Rokok Kretek yang dihasilkan oleh Pabrik Rokok Kretek di
Indonesia. Sedangkan produksi Rokok baik kuolitas moupun kuantitasnya akan
sangat dipengoruhi oleh ketersediaan pasokon Cengkeh yang merupokan bohon baku utama produksi Rokok
Kretek.
B.
Persyaratan Tumbuh
-
Tanah yang sesuai untuk
tanaman cengkeh adalah gembur, solum tanah tebal (minimal 1,5 meter) serta
kedalaman air tanah lebih dari 3 meter dari permukaan tanah, jenis tanah yang
sesuai adalah latosol, podsolik merah, mediteran dan andoso.
-
Keasaman tanah (pH) optimum
berkisar antara 5,5 – 6,5.
-
Besarnya curah hujan optimal
untuk perkembangan tanaman cengkeh berkisar 1.500 – 2.500 mm/tahun serta bulan
kering kurang dari 2 bulan, suhu antara 25 – 34º C kelembaban (RH) 80 – 90 %.
-
Ketinggian tempat yang
optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh berkisar antara 200 – 600 meter diatas
permukaan laut (dpl).
C.
Penanaman
1. Persiapan Lahan
-
Pembersihan lahan yang dilanjutkan dengan
pegolahan tanah.
-
Pembuatan lubang tanam, ukuran yang biasa
digunakan panjang, lebar dan kedalaman masing – masing berkisar antara 60 – 80
cm (60 X 60 X 60 cm atau 80 X 80 X 80 cm atau 80 X 80 X 60 cm)
-
2 minggu – 1 bulan sebelum tanam diberi pupuk
kandang sebanyak 5 – 10 Kg/pohon.
-
Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat
saluran drainase yang cukup.
2. Jarak Tanam
-
Jarak tanam yang biasa digunakan pada
penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan tanah.
Jarak tanam yang biasa digunakan adalah sekitar 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8
m = 178 pohon atau 8 m x 8 m = 156 pohon.
3. Pola
Tanam
-
Penanaman dilaksanakan pada
awal musim hujan.
-
Pola tanam campuran
(polykuntur) dengan system tanam pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam
baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x 5 m atau 14 m x 6 m sehingga tersedia
ruangan untuk tanaman sela/campuran.
-
Tanaman campuran dapat
dilakukan pada tanaman yang belum
produktif dan atau kurang produktif.
D. Pemeliharaan Tanaman.
Setelah bibit cengkeh
ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman
cengkeh, pemeliharaan merupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang
diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.
1. Pengelolaan Lahan dan Tanaman.
Penggemburan Tanah dan Sanitasi Kebun.
-
tanaman cengkeh umur 1 – 5
tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10 – 30 % tanaman yang telah
ditanam dilapangan mengalami kematian atau perlu diganti/disulam karena
berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma,
atau penyebab lainnya.
-
Penggemburan tanah
disekeliling tanaman didaerah sekitar perakaran di cangkul dangkal (± 10 cm)
sekurangnya 2 kali setahun, pad awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai
persiapan pemupukan.
-
Gulma/alang-alang harus
dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan
herbisida.
1.
Pengaturan Naungan
-
Pada stadia awal
pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan naungan yang cukup, berupa naungan
buatan/sementara.
-
Naungan buatan diadakan
maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman.
2.
Penyulaman.
-
Waktu penyulaman sebaiknya
dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena
kekurangan air.
-
Bibit sulaman yang dignakan
berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang
telah ditanam.
3.
Penyiraman
-
Pada awal pertumbuhan,
tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab, sehingga pada musim
kemarau perlu adnya penyiraman.
-
Pada tanaman dewasa
penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.
4.
Pemasangan mulsa
-
Untuk menjaga kelembaban
tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi lebih baik bagi pertumbuhan
akar.
-
Dilakukan menjelang musim
kemarau.
5.
Pemupukan.
-
tujuan pemupukan adalah
untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatnya produksi cengkeh setelah
panen.
-
Berdasarkan pola penyebaran
akarnya, penempatan pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk
dan bagian dalam tajuk.
-
Jenis pupuk yang diberikan
dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik,
baik tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran maupun tablet.
-
Pupuk anorganik berbentuk
butiran (Urea, TSP/SP-36, KCI, Kieserit) diberikan pada proyeksi tajuk 2/3
bagian dan 1/3 bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan dua kali
setahun, yaitu pada awal dan akhir menjelang musim hujan.
-
Pupuk anorganik berbentuk
tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang dibawah proyeksi tajuk dan 4
lubang tual dibawah tajuk bagi andalam) sedalam 10 – 15 cm. Pupuk tablet hanya
diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.
-
Dosis umum tanaman cengkeh bentuk butiran
maupun tablet adalah sebagai berikut :
Dosis Umum Pemupukan Tanaman
Cengkeh Muda
Umur
Tanaman
(Tahun)
|
Pupuk
Butiran
(kg/pohon/tahun)
|
Pupuk
Tablet
/(PMLT)
(kg/phn/th)
|
|||
Urea
|
TSP
|
KCI
|
Kieserit
|
NPKCaMg
|
|
1
|
0,06
|
0,045
|
0,035
|
0,035
|
0,02
|
2
|
0,12
|
0,080
|
0,075
|
0,080
|
0,03
|
3
|
0,25
|
0,15
|
0,12
|
0,10
|
0,04
|
4
|
0,40
|
0,25
|
0,20
|
0,15
|
0,05
|
5
|
0,60
|
0,40
|
0,40
|
0,20
|
0,06
|
6
|
0,90
|
0,60
|
0,60
|
0,25
|
0,08
|
7
|
1,25
|
0,90
|
0,90
|
0,30
|
0,10
|
8
|
1,75
|
1,25
|
1,10
|
0,40
|
0,15
|
9
|
2,00
|
1,50
|
1,30
|
0,50
|
0,20
|
Keterangan :
Pupuk Butiran diberikan 2
kali/tahun, awal MH dan akhir MH
Pupuk PMLT diberikan 1
kali/tahun, awal MH
Sumber : Memproduktifkan
cengkeh, tanaman tua, tanaman telantar,
Agus Ruhnayat,2002.
Sedangkan dosis pupuk
anorganik pada intensifikasi tanaman cengkeh dewasa, sebagai berikut :
Umur
Tanaman
(Tahun
|
Pupuk
Butiran
(Kg/pohon/tahun)
|
Pupuk
Tablet
/(PMLT)
(kg/phn/th)
|
|||
Urea
|
TSP
|
KCI
|
Kieserit
|
NPKCaMg
|
|
10
|
3,90
|
0,80
|
2,00
|
0,80
|
0,40
|
11
|
4,30
|
0,80
|
2,10
|
0,90
|
0,40
|
12
|
4,70
|
1,00
|
2,40
|
1,00
|
0,40
|
13
|
5,00
|
1,00
|
2,60
|
1,00
|
0,40
|
14
|
5,40
|
1,00
|
2,90
|
1,10
|
0,40
|
15
|
5,80
|
1,00
|
3,00
|
1,10
|
0,40
|
16
|
6,00
|
1,00
|
3,00
|
1,20
|
0,60
|
17
|
6,40
|
1,20
|
3,40
|
1,20
|
0,60
|
18
|
6,70
|
1,20
|
3,60
|
1,30
|
0,60
|
19
|
6,90
|
1,20
|
3,80
|
1,30
|
0,60
|
20
|
7,20
|
1,20
|
3,90
|
1,30
|
0,60
|
21
|
7,50
|
1,20
|
4,10
|
1,30
|
0,80
|
22
|
7,60
|
1,30
|
4,20
|
1,30
|
0,80
|
23
|
7,60
|
1,30
|
4,30
|
1,30
|
0,80
|
24
|
8,00
|
1,30
|
4,50
|
1,60
|
0,80
|
25
|
8,10
|
1,30
|
4,60
|
1,60
|
0,80
|
26
|
8,20
|
1,30
|
4,70
|
1,70
|
1,00
|
27
|
8,40
|
1,60
|
4,90
|
1,70
|
1,00
|
28
|
8,50
|
1,60
|
5,00
|
1,90
|
1,00
|
29
|
8,60
|
1,60
|
5,00
|
1,90
|
1,00
|
30
|
8,80
|
1,60
|
5,10
|
2,00
|
1,00
|
>
30
|
9,10
|
1,90
|
5,40
|
2,10
|
1,30
|
Keterangan :
-
Pupuk butiran diberikan 2
kali/tahun, yaitu 3-4 bulan
Menjelang pembentukan bakal
bunga (awal musim kemarau)
Dan 3 bulan setelah
pembentukan bakal bunga.
-
Pupuk PMLT diberikan 1
kali/tahun, yaitu 3 – 4 bulan
Menjelang pembentukan baal
bunga.
6.
Pengendalian Hama dan Penyakit.
Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cengkeh, bahkan pada serangan berat dapat
menyebabkan kematian.
Untuk pengendaliannya dapat
digunakan insektisida/fungisida sesuai anjuran.
Produk utama tanaman cengkeh
adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 %.
Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah
bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan
warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup,
berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh
dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan
kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga
segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada
waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu
bunga cengkeh serta miyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh
yng tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan
yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan
menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya
rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat
(bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa
kepala serta rendeman rendah.
F.
Penanganan Bunga Cengkeh
Sebelum dikeringkan, bunga
cengkeh dipisahkan dari tangkai/gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada
tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang
terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan.
Pengeringan
dapat dilakukan dengan menjemurnya dipanas matahari langsung atau menggunakan
pengering buatan.
-
Bunga cengkeh yang akan
dijemur dihamparkan pada alas tikar, anyaman bambu (giribig) atau plastik, atau
pada lantai jamur yang diberi alas plastik.
-
Selama proses pengeringan
cengkeh dibolak-balik agar keringnya merata.
-
Proses pengeringan dianggap
selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan,
mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai
sekitar 10 – 12 %.
-
Lamanya waktu penjemuran
dibawah sinar matahari sekitar 3 – 4 hari.
Post a Comment