News Update :
Home » » Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi

Penulis : Unknown on Thursday, August 8, 2013 | 7:15 AM

Sistem Informasi Akuntansi 
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 
Menurut Wilkinson et al. (2000, p.7), ”An accounting information system is a unified structure within an entity, such as business firm, that employs physical resources and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users”. Dapat diterjemahkan sebagai berikut: sistem informasi akuntansi adalah sebuah kesatuan struktur yang terdapat dalam sebuah entitas, seperti firma bisnis, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk merubah data-data ekonomi menjadi sebuah informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari berbagai pengguna. 

Sedangkan menurut Moscove, dkk (2001, p.7),”An accounting information system is the information subsystem within an organization that accumulate information from the entity various subsystems and communicates it to the organization’s information processing subsystems”. Dapat diartikan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah subsistem informasi dalam sebuah organisasi yang mengumpulkan informasi dari berbagai subsistem suatu entitas dan mengkomunikasikannya kepada subsistem pengolah informasi organisasi”. 

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.6), ”Accounting information system is a system that collects, records, stores, and processes data to produce information for decision makers”. Dapat diartikan sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan. 

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan Sistem Informasi Akuntansi adalah gabungan dari bermacam-macam sumber daya yang dirancang untuk mengubah data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manejemen dan berguna bagi pembuat keputusan. 

2. Subsistem Sistem Informasi 
Menurut Hall (2001), ”Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas tiga subsistem utama antara lain sebagai berikut: 
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) / Transaction Processing System (TPS) merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan: 
a. Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan. 
b. Mencatat transaksi keuangan dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). 
c. Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan 
    operasional harian mereka. 

2. Sistem Pelaporan Buku Besar / Keuangan (SBB/PK) / General Ledger / Financial Reporting System (GL/FRS). 
Sistem Buku Besar (SBB) dan Sistem Pelapiran Keuangan (SPK) adalah subsistem yang saling terkait. Namun, karena interdependensi operasional mereka, keduanya dipandang sebagai suatu sistem tungaal yang integratif – SBB/SPK. Besarnya input ke Sistem Buku Besar datang dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh Sistem Buku Besar untuk memperbarui akun-akun kontrol buku besar. 
Sedangkan Sistem Pelaporan Keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut, informasi ini dikomunikasikan terutama bagi pemakai eksternal. 

3. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System). 
Sistem Pelaporan Manajemen menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk mengatur sebuah bisnis. Para manajer membutuhkan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan. Laporan yang dihasilkan meliputi anggaran, laporan varians, analisis biaya-volume-laba, dan laporan yang menggunakan data biaya lancar (bukan yang historis)” (p.12). 

3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi 
Romney dan Steinbart (2006) menyatakan, ”Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu: 

1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi. 
2. Procedures, baik yang manual maupun otomatis termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan 
    penyimpanan data tentang kegiatan organisasi. 
3. Data, tentang kegiatan / proses bisnis organisasi. 
4. Software, digunakan untuk memproses data organisasi. 
5. Information Technology Infrastructure, termasuk didalamnya komputer, dan peralatan komunikasi 
    jaringan” (p.2). 

4. Siklus Transaksi pada Sistem Informasi Akuntansi 
Menurut Boockholdt (1999), ”Siklus transaksi akuntansi dibagi menjadi empat bagian, yaitu: 
  1. Financial Cycle. Consist of those accounting transactions that record the acquisition of capital from owner and creditor, the use of that capital to require productive assets, and the reporting to owners and creditors on how is used. Dapat diartikan sebagai berikut: siklus keuangan terdiri dari transaksi-transaksi akuntansi yang mencatat akuisisi modal dari pemilik dan kreditur, yang digunakan untuk memperoleh aset produktif yang dilaporkan kepada pemilik dan kreditur. 
  2. Expenditure Cycle. Consist of those transaction incurred to acquire material and overhead items for the conversion process of the business. Dapat diartikan sebagai berikut: siklus pengeluaran terdiri dari transaksi yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan barang overhead yang digunakan dalam proses konversi. 
  3. Conversion Cycle. Contains those transaction incurred when input are converted into salable goods or services. Dapat diartikan sebagai berikut: siklus konversi terdiri dari transaksi yang terjadi saat input dikonversi menjadi barang yang dapat dijual berupa barang atau jasa. 
  4. Revenue Cycle. Includes the accounting transactions that record the generation of revemue from the output of the conversion process. Dapat diartikan sebagai berikut: siklus pendapatan termasuk dalam transaksi akuntansi yang mencatat pengumpulan pendapatan dari output yang dihasilkan dalam proses konversi. (p.520-523).”
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger