News Update :
Home » » Pengantar Ilmu Ekonomi Makro

Pengantar Ilmu Ekonomi Makro

Penulis : kumpulan karya tulis ilmiah on Sunday, October 6, 2013 | 2:42 AM

Pengantar Ilmu Ekonomi Makro 
Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Hubungan yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan. Variabel-variabel itu diantaranya tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain-lain. 

Inflasi 
Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan tidak singkronnya antara program sistem pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi bukanlah masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi yang diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat pendapatan yang lebih besar. Biaya produksi untuk menghasilkan komoditi semakin tinggi yang menyebabkan harga jualnya menjadi relatif tinggi, disisi lain tingkat pendapatan masyarakat relatif tetap. Maka, barulah inflasi ini menjaadi membahayakan jika berlangsung dalam waktu yang relatif lama dengan porsi berbanding terbalik antara tingkat inflasi terhadap tingkat pendapatan. 

Pengangguran 
Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan.Pengangguran bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dari yang dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur.Pengangguran selalu saja ada dalam suatu perekonomian, maka sebenarnya pengangguran itu bukanlah masalah berat dan membahayakan, karena sesuatu yang selalu ada dan bahka harus selalu ada termasuk hal yang sangat menguntungkan bila bisa dikelola dengan baik dalam kondisi yang juga baik. 
Neraca Pembayaran 

Neraca pembayaran adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara terhadap negara lainnya dalam kurun waktu tertentu. Dalam neraca pembayaran akan terlihat kemampuan penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain yang tercermin dari defisit atau surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal. Sepintas akan sangat menguntungkan jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus dan sangat merugikan defisit, tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonomi. 

Pertumbuhan penduduk yang tinggi 
Penduduk merupakan orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah itu. Misalkan mempunyai bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Secara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila diikuti dengan tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tiggi Tingginya pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup. 

Peningkatan Kapasitas Produksi 
Kapasitas produksi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan upaya meningkatkan laba perusahaan disamping usaha-usaha seperti pemilihan material yang ekonomis, kontrol kualitas, promosi guna menambah permintaan pasar dan sebagainya. Kapasitas produksi dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar, semakin tinggi kapasitas produksi yang dapat diusahakan maka semakin banyak produk yang mampu dihasilkan setiap jam, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahunnya. Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat ivestasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. jadi, bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan haruslah ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat. 

TEORI KONSUMEN 
1. Pendahuluan 
Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintahan (government consumption) dan konsumsi rumah tangga masyarakat (household consumption/privateconsumption) 

A . 2 jenis pengeluaran konsumsi 
1.Konsumsi Pemerintah Bersifat Eksogenius 
Dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor faktor lain yang dianggap mempengaruhinya , karena kita dapat menyusun teori dan model ekonomi yang menghasilkan pemahaman tentang hubungan tingkat konsumsi dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Teori dan model tersebut dikenal sebagai teori dan model konsumsi (consumption theories/ models). Teori dan model konsumsi telah terbukti bermanfaat bagi perekonomian makro. 

2. Konsumsi Rumah Tangga Endogenius 
Pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi terbesar dalam total pengeluaran agregat mengingat porsinya yang besar dibandingkan pengeluaran pemerintah, maka konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh yang besar pula terhadap stabilitas perekonomian. 

Pada dasarnya, faktor utama yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adalah pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif yaitu : Semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya (C) juga makin tinggi C = F(Y) 

2. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model) tentang konsumsi : 
A. Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi 
Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini ( current consumption ) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini ( current disposable income ). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi , walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus ( autonomous consumption ). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsinya juga meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel. 

C = Co + b Yd > 
Di mana : 
C   = konsumsi 
Co = konsumsi otonomus 
b   = marginal propensity to soncume ( MPC ) 
Yd = pendapatan disposabel 
0 ≤ b ≤ 1 

Catatan Fungsi Konsumsi Keynes di atas: 
  • Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi Keynes menunjukan hubungan anatara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal. 
  • Merupakan pendapatan yang terjadi ( current income ), bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang diharapkan) 
  • Merupakan pendapatan absolut , bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen. 
B. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal ( Marginal Propensity to Consume ) 
Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal (Marginal Propensity to Consume, disingkat MPC) adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit 

Rumus : MPC = əC 

əYD 

C. Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata ( Average Propensity to Consume ) 
Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata (Average Propensity to Consume, disingkat APC) adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total. 

Rumus : APC = C 

Yd 

D. Hubungan Konsumsi dan Tabungan 
Pendapatan disposabel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi , sedangkan sisanya ditabung. Dengan demikian kita dapat menyatakan 

Rumus : Yd = C + S 

Di mana S = tabungan ( saving ) 

Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal ( Marjinal Propensity to Save, disingkat MPS ) sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata rata ( Average Propesity to Save, disingkat APS ) 

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi 
A. Faktor-faktor Ekonomi 
Pendapatan Rumah Tangga (Household Income) 
Pendapatan rumah tangga amat besar pengaruhnya terhadap tingkat kosumsi. Biasanya makin tinggi tingkat pendaptan, tingkat konsumsi makin tinggi. Atau mungkin juga pola hidup menjadi makin konsumtif setidak-tidaknya semakin menuntut kualitas yang baik. Contoh : Jika pendapatan sang Ayah masih rendah, biasanya beras yang dipilih untuk konsumsi juga beras kelas menengah, lauknya pun hanya ikan asin murahan. 

Kekayaan rumah tangga (Household Wealth) 
Kekayaan riil ( mislanya rumah , tanah , mobil ) dan finansial ( deposito berjangka, saham, surat-surat berharga ). Kekayaan-kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposabel. Contoh : Bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima tiap tahun menambah pendapatan rumah tangga. 

Jumalah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat 
Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat (consume durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Contoh : Apabila makin banyak jumlah pesawat televisi terdapat di masyarakat, maka akan mengurangi orang pergi menonton bioskop. 

Tingkat Bunga (Interest Rate) 
Tingkat bunga yg tinggi dapat mengurangi/mengerem keinginan konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi (opportunity cost) dari kegiatan konsumsi akan semakin mahal. Contoh : Meminjam uang dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik menguraqgi konsumsi. 

Perkiraan tentang Masa Depan (Household Expectation About the Future) 
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi, karena pengeluaran konsumsi cenderung meningkat, jika rumah tangga memeperkirakan masa depanya makin jelek, mereka pun mengambil ancang-ancang dengan menekan pengeluaran konsumsi. 

Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan 
MPC pada kelompok masyarakat berpendapatan tinggi lebih rendah dibanding MPC pada kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah. Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan akan bertambahnya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan. 

B. Faktor–faktor Demografi (Kependudukan) 
Jumlah Penduduk 

Jumlah penduduk yang banyak akan mempebesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang/per keluarga relatif rendah. Contoh : Walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absolut tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada Singapura, sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh satu kali lipat penduduk Singapura. 

Komposisi Penduduk 
Konsumsi penduduk suatu negera dapat dilihat dari bebrapa klasifikasi diantaranya = visla ( produktif dan tidak produktif ) dan wilayah tinggal ( perkotaan , pedesaan ) 

Pengaruh komposisi penduduk terhadap tinkat konsumsi dijabarakan sbb : 
  • Makin banyak penduduk yg berisi kerja / usia produktif ( 15thn – 64 thn )Makin besar tingkat konsumsi , sebab makin banyak penduduk yg bekerja penghasilan makin besar 
  • Makin tinggi pendidikan masyarakat tingkat konsumsinya semakn tinggi 
  • Makin banyak penduduk yg tinggal diwilayah perkotaan (urban) pengeluaran konsumsi semakin tinggi , karena masyarakat perkotaan lebih konsumptif dibanding masyarakat pedesaan. 
C. Faktor-Faktor Non Ekonomi 
Faktor yg paling berpengaruh adalah faktor sosial dan budaya masyarakat misalnya : berubahnya pola kebiasaan makan , perubahan etika dan tatanilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yg diangga lebih hebat ( tipe ideal ) dalam dunia nyata sulit meilih milih faktor apa yg mempengaruhi , sehingga menyebabkan terjadinya perubahan / peningkatana konsumen.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger