News Update :
Home » , , » PENGERTIAN BELAJAR

PENGERTIAN BELAJAR

Penulis : kumpulan karya tulis ilmiah on Sunday, March 2, 2014 | 12:25 AM

Pengertian Belajar
Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi termasuk ahli psikologi pendidikan. Dalam pengertian belajar yang umum, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraa jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah ataukeluarganya sendiri. 

Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak di perlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang akan dicapai peserta didik. 

Mengapa manusia melaksanakan aktivitas belajar? Jawabannya adalah karena belajar itu salah satu kebutuhan manusia. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar. Oleh karena manusisa adalah belajar, maka sebenarnya di dalam dirinya terdapat potensi untuk diajar. Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir disepanjang waktunya, manusia banyak melaksankan ritual-ritual belajar. 

Banyak pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain adalah Edward L. Walker (1973) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang tejadi sebagai pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah. Kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulasi atau faktor-faktor sama lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar. 

Belajar menurut Winkle (1989) adalah sebagai suatu aktiviats mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai sikap. Perubahan-peerubahan itu bersifat secara relatif menetap (konsisten) dan berbekas. 

Menuurt Ngalim Purwanto (1991), belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik. Perubahan-perubahan itu terjadi melalui latihan dan pengalaman, dan bersifat relatif menetap. Pendapat lain tentang di ketengahkan oleh Klausmeir (1996) yang mengatakan “Learning is process whereby of a change in behavior results of experience activity traing,obsevation, and the like”. Kemudian Margono Slamet (1975) membatasi pengertian belajar sebagai suatuusaha seseorang untuk mengubah perilakunya.

Disamping defenisi di atas, terdaat banyak defenisilain yanag umumnya mempunyai makna yang hampir bersamaan. Dari pendapat di atas dapatlah dikemukakan bahwaterdapat beberapa pokok pemikiran yang menggambarkan makna belajar:
· Bahwa belajar mengandung arti adanya perubahan, dan perubahan tersebut bersifat relatif menetap.
· Perubahan tersebut terjadi karena usaha.
· Perubahan tersebut adalah berupa didaapatnya kecakapan baru. 

Sesorang yang belajar dituntut untuk mealakuakan berbagai kegiatan. Tanpa melakuakan kegiatan, seseorang tidak akan memperoleh pengalaman. Banyaknya pengalaman yang diperoleh seseoarang dari hasil kegiatan yang dilakukan akan mempengaruhi banyak segi-segi yang berubah, dan selanjutnya banyak segi-segi yang berubah ini pulalah yang mempengaruhi hasil yang diperoleh dari proses belajar yang berlangsung dalam diri siswa. 

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses mental yang terjadi dalam diri sesorang yang melibatkan kegiatan proses berfikir dan terjadi melalui pengalaman-pengalaman yang didapat oleh orang yang belajar dan melalui reaksi terhadap lingkungan dimana dia berada. Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari proses belajar yang dapat berupa pengalaman, perubahan sikap, pengetahuan, tingkah laku, keterampilan dan perubahan-perubahan lainnya. 

Matematika sebagai bahan pelajaran mempunyai objek kajian abstrak yang berupa fakta, konsep, operasi atau relasi prinsip. Mengetahui hakikat matematika berarti meninjau apa sebenarnya belajar matematika itu, baik dari arti katany mauoun peranan dan kedudukannya diantara cabang ilmu. Konsep-konsep yang ada dalam matematika saling berkaitan satu sama lainnya membentuk struktur yang tersusun secara hirarkis, artinya jika seorang siswa mengalami kesuitan dalam memahami sebuah konsep dan konsep itu mendasari konsep berikutnya maka kemunginan besar siswa juga gagal dalam memahami konsep baru tersebut. Dalam hal ini, setiap siswa baru mempunyai persepsi, ide-ide yang berbeda dlam memandang objek yang abstrak, tergantung pada konsep atau pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya. 

Hal yang paling utama dalam pembelajaran matematika adalah pemahaman pengetahuan tentang konsep, dilanjutkan dengan pengetahuan tentang prosedur dan pengetahuan tentang bagaimana mengaitkan konnsep dan prosedur dalam menyelesaikan masalah matematika. Pemahaman siswa akan bahan pelajaran yang rendah akan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Matematika bagi sebagian kecil siswa merupakan mata pelajaran yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan mental, yaitu sebagai suatu kunci guna memahami fenomena-fenomena alam, teknik dan berbagai peristiwa dalam masyarakat. Namun bagi sebagian besar siswa, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yanga amat berat dan sulit. Pembelajaran matematika sering kali dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi anak, bahkan ada sebagian anak merasa cemas dan takut setiap kali mengikuti pelajaran matematika di sekolah. Hal ini membuat banyak siswa menjaadi jenuh dan merasa terbebani sehingga pembelajarannya tidak maksimal. 

Dengan demikian, guru diharapkan dapat merancang pembelajaran matematika ssehingga mateatika tidak lagi menjadi bidang studi yang sulit dipelajari. Disamping itu guru juga dituntut untuk dapat mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung. Proses belajar mengajar bukan hanya berpusat pada guru mrlainkan juga pada siswa. Guru buka orang yang maha tahu, sementara siswa bukanlah orang yang tidak tahu sama sekali.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger