1. Mikroekonomi berurusan dengan keputusan yang dibuat oleh unit-unit ekonomi yang kecil-konsumen, pekerja, penanam modal, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Juga berurusan dengan interaksi konsumen dan perusahaan untuk membentuk pasar dan industri.
2. Mikroekonomi sangat menggantungkan diri pada pemakaian teori, yang (melalui penyederhanaan) dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana unit-unit ekonomi berperilaku dan meramalkan perilaku di kemudian hari. Model-model tersebut adalah representasi matematis dari teori yang dapat membantu dalam proses penjelasan dan ramalan ini.
3. Mikroekonomi menangani pertanyaan-pertanyaan positif yang harus dilakukan dengan penjelasan dan prediksi dari suatu fenomena, tetapi mikroekonomi juga penting untuk analisis normatif, yang mana kita mempertimbangkan pilihan-pilihan mana yang terbaik-bagi perusahaan atau untuk masyarakat secara keseluruhan. Analisis normatif harus sering dikombinasikan dengan "value judgment" individual karena mungkin melibatkan kesamarataan dan keadilan dan juga efisiensi ekonomi.
4. Istilah pasar mengacu pada sekelompok pembeli dan penjual yang saling berinteraksi dan menuju kemungkinan terjadinya penjualan dan pembelian sebagai hasil interaksi tersebut. Mikroekonomi mencakup studi tentang pasar bersaing sempurna yang mana tak satu pun pembeli atau penjual mempunyai dampak terhadap harga dan pasar yang tidak bersaing merupakan tempat di mana setiap individu dapat mempengaruhi harga.
5. Harga pasar ditetapkan oleh interaksi pembeli dan penjual. Dalam pasar bersaing sempurna biasanya satu harga saja yang berlaku. Dalam pasar bersaing tidak sempurna penjual yang berbeda-beda dapat menetapkan harga yang berbeda pula. Maka harga pasar adaiah harga rata-rata.
6. Apabila membahas pasar, kita harus jelas tentang luasnya pasar dalam pengertian batas-batas geografisnya dan kisaran produk yang mungkin dicakupnya. Beberapa pasar (misalnya perumahan) sangat terlokalisir sedangkan yang lain (misalnya emas) luas sekali.
7. Untuk mengurangi pengaruh inflasi, kita mengukuharga dolar yang riil (atau konstan) daripada harga dolar yang nominal (atau kini). Harga riil menggunaka•indeks harga agregat, seperti CPI, untuk mengadaka:koreksi karena inflasi.
1. Analisis penawaran-permintaan merupakan alat dasar mikroekonomi. Dalam pasar bersaing, kurva penawaran dan permintaan memperlihatkan kepada kita berapa banyak yang akan diproduksi oleh perusahaaan dan berapa banyak permintaan konsumen sebagai fungsi dari harga.
2. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dari penawaran dan permintaan dalam menuju keseimbangan (karena harga bergerak ke tingkat ekuilibrium pasar), sehingga tidak ada kelebihan permintaan dan juga tidak ada kelebihan penawaran.
3. Elastisitas menggambarkan reaksi penawaran dan permintaan terhadap perubahan harga, pendapatan, atau variabel lainnya. Misalnya, elastisitas harga _ mintaan mengukur persentase perubahan jumlah mintaan akibat kenaikan harga sebesar 1 persen.
4. Elastisitas terikat pada kerangka waktu dan untuk ~ banyakan barang adalah penting untuk memberi, antara elastisitas jangka pendek dan jangka panjang
5. Jika kita dapat memperkirakan, paling sedikit secara kasar, kurva penawaran dan permintaan untuk patertentu, kita dapat menghitung harga ekuilibriupasar dengan menyelesaikan persamaan-persama.-untuk jumlah penawaran dan jumlah permintaan. Jug: jika kita mengetahui bagaimana penawaran dapermintaan bergantung pada variabel ekonomi lain, seperti pendapatan atau, kita dapat menghitung bagaimana harga dan jumlah ekuilibrium pasar akan berubah selagi variabel-variabel lainnya berubah. Inilah suatu cara untuk menjelaskan atau memprediksi verilaku pasar.
6. Analisis numerik yang sederhana seringkali dapat dilakukan dengan mencocokkan kurva linear penawaran dan permintaan pada data mengenai harga dan jumlah serta pada perkiraan elastisitas. Untuk banyak pasar tersedia data dan perkiraan tersebut, dan perhitungari yang sederhana pada "back of envelope" dapat membantu kita mengerti karakteristik dan perilaku pasar.
Ringakasan III
1. Teori pilihan konsumen dibangun atas asumsi bahwa orang-orang berperilaku secara rasional dalam usaha untuk memaksimalkan kepuasan yang dapat diperolehnya dengan membeli kombinasi tertentu dari barang dan jasa.
2. Pilihan konsumen mempunyai dua bagian yang saling berhubungan: studi tentang preferensi konsumen dan analisis dari garis anggaran, yang membatasi pilihan seseorang.
3. Konsumen membuat pilihan dengan membandingkan keranjang pasar atau kumpulan komoditi. Diasumsi bahwa preferensinya adalah lengkap (mereka dapat membandingkan semua kemungkinan keranjang pasar dan transitif (jika mereka lebih suka keranjanng pasar A daripada B, dan B daripada C, maka mereka lebih suka daripada C). Sebagai tambahan, kita telah - mengasumsikan bahwa lebih banyak barang selalu disukai daripada kurang.
4. Kurva indiferens, yang mengambarkan semua kombinasi barang dan jasa yang memberikan tingkat kepuasan yang sama, kemiringannya menurun dan tidak dapat saling memotong.
5. Preferensi konsumen dapat digambarkan secara lengkap oleh serangkaian kurva indiferens atau peta indiferens. Peta indiferens ini memberikan pemeringkatan ordinal dari semua kemungkinan pilihan yang dapat dibuat oleh konsumen.
6. Tingkat substitusi marginal F untuk C adalah jumlah maksimum C yang bersedia dilepaskan seseorang untuk memperoleh satu tambahan unit F. Tingkat substitusi marginal berkurang ketika kita bergerak ke bawah melalui kurva indiferens. Dengan adanya tingkat substitusi marginal yang berkurang, maka preferensi berbentuk cembung
7. Garis anggaran menggambarkan semua kombinasi barang di mana konsumen membelanjakan seluruh pendapatan mereka. Garis anggaran bergeser ke luar sebagai reaksi terhadap peningkatan pendapatan konsumen; tetapi garis itu berputar dan melingkar pada satu titik tetap (pada sumbu vertikal) apabila harga suatu barang (pada sumbu horizontal) berubah tetapi pendapatan dan harga barang yang lain tidak.
8. Konsumen memaksimalkan kepuasan yang dibatasi oleh kendala anggaran. Apabila seorang konsumen memaksimalkan kepuasan dengan mengkonsumsi beberapa dari kedua barang tersebut, tingkat substitusi marginal sama dengan perbandingan harga dua barang vang sedang dibeli.
9. Pemaksimalan ini kadang-kadang dicapai pada pemecahan sudut yang mana suatu barang tidak dikonsumsi. Dalam hal itu tingkat substitusi marginal tidak perlu sama dengan rasio harga.
10. Teori tentang preferensi terungkap menunjukkan bagaimana pilihan-pilihan yang dibuat seseorang apabila narga dan pendapatan yang bervariasi dapat dipakai untuk menetapkan preferensi mereka. Apabila seseorang memilih keranjang A sedangkan ia mampu membeli B, kita tahu bahwa A lebih disukai daripada B.
11. Teori konsumen dapat digambarkan dengan memakai pendekatan kurva indiferens, yang menggunakan ciriciri ordinal dari utilitas (yaitu, yang memberi peluang untuk pemeringkatan alternatif), atau pendekatan fungsi utilitas. Fungsi utilitas diperoleh dengan memasang angka pada setiap keranjang pasar; jika keranjang pasar A lebih disukai daripada keranjang pasar B, A menghasilkan lebih banyak utilitas daripada B.
12. Apabila pilihan yang berisiko dianalisis atau apabila harus dibuat perbandingan antara para individu, sifat kardinal dari fungsi utilitas menjadi penting. Biasanya fungsi utilitas akan menunjukkan berkurangnya utilitas marginal. Dengan semakin banyak suatu barang dikonsumsi, semakin sedikit peningkatan utilitas yang diperoleh konsumen.
13. Apabila pendekatan fungsi utilitas digunakan dan dua barang dikonsumsi, pemaksimalan utilitas terjadi apabila rasio dari utilitas marginal dari dua barang (yang merupakan tingkat substitusi marginal) sama dengan perbandingan harga.
14. Indeks biaya hidup ideal mengukur biaya untuk membeli kumpulan barang pada harga sekarang yang membangkitkan tingkat utilitas yang sama seperti telah dinikmati dari kumpulan barang yang telah dikonsumsi pada harga tahun dasar. Namun, indeks harga Laspeyres, menggambar-kan biaya untuk membeli kumpulan barang yang dipilih pada tahun dasar dengan harga sekarang ini relatif terhadap biaya untuk membeli kumpulan yang sama pada harga tahun dasar. CPI, seperti halnya semua indeks harga Laspeyres, melebih-lebihkan indeks biaya hidup ideal. Sebaliknya, indeks Paasche mengukur biaya pada tahun ini dengan membeli sekumpulan barang yang dipilih pada tahun sekarang dibagi dengan biaya pembelian kumpulan yang sama dengan harga pada tahun dasar. Jadi bentuk ini membuat indeks biaya hidup ideal menjadi lebih rendah.
1. Kurva permintaan perorangan konsumen untuk suatu komoditi dapat diperoleh dari informasi rnengenai selera mereka untuk semua barang dan dari kendala anggaran mereka.
2. Kurva Engel, yang menggambarkan hubungan antara jumlah suatu barang yang dikonsumsi dan pendapatan, berguna untuk membahas bagaimana pengeluaran konsumen bervariasi dengan pendapatan.
3. Dua barang dapat merupakan substitusi jika neningkatan harga satu barang mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan dari barang lain. Sebaliknya, dua barang adalah komplemen bila kenaikan harga satu barang mengakibatkan pengurangan jumlah permintaan barang lain.
4. Efek perubahan harga atas jumlah permintaan dari suatu barang dapat dipecah menjadi dua bagian-efek substitusi, dengan kepuasan tetap konstan tetapi harga berubah, dan efek pendapatan, dengan harga tetap tetapi kepuasan berubah. Karena efek pendapatan dapat positif atau negatif, perubahan harga dapat mempunyai efek kecil atau besar atas jumlah permintaan. Pada suatu kasus yang tidak biasa yaitu pada barang Giffen, jumlah permintaan mungkin bergerak searah dengan perubahan harga, mengakibatkan kemiringan kurva permintaan menaik.
5. Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan dari kurva permintaan perorangan semua konsumen dalam pasar untuk barang yang bersangkutan. Kurva permintaan pasar dapat dipakai untuk menghitung sejauh mana orang-orang menilai konsumsi dari barang dan jasa tertentu.
6. Permintaan tidak elastis terhadap harga apabila peningkatan harga 1 persen mengakibatkan penurunan kurang dari 1 persen dalam jumlah permintaan, sehingga pengeluaran konsumen meningkat. Permintaan elastis terhadap harga apabila peningkatan harga 1 persen mengakibatkan penurunan lebih dari 1 persen dalam jumlah permintaan, sehingga pengeluaran konsumen menurun. Permintaan elastis satuan apabila peningkatan 1 persen dalam harga mengakibatkan penurunan 1 persen dalam jumlah permintaan.
7. Konsep surplus konsumen dapat berguna dalam rnenentukan keuntungan yang diterima orang dari mengkonsumsi suatu produk. Surplus konsumen adalah perbedaan antara apa yang bersedia dibayar seorang konsumen untuk suatu barang dan apa yang sebenarnya dibayarnya ketika membeli barang tersebut.
8. Terdapat eksternalitas jaringan apabila permintaan seseorang dipengaruhi langsung oleh keputusan pembelian konsumen lain. Suatu contoh dari eksternalitas jaringan positif, efek ikut-ikutan, terjadi apabila jumlah permintaan seorang konsumen secara khas meningkat karena ia menganggap membeli produk yang dibeli orang lain merupakan suatu gaya. Sebaliknya, eksternalitas jaringan negatif, efek snob, terjadi apabila jumlah permintaan seorang konsumen meningkat jika lebih sedikit orang yang memiliki barang itu:
9. Beberapa metode dapat dipakai untuk memperoleh informasi tentang permintaan konsumen. Ini mencakup wawancara, pendekatan eksperimen, dan pendekatan statistik yang tidak langsung. Pendekatan statistik sangat bermanfaat untuk diterapkan, tetapi penting untuk menetapkan variabel yang tepat yang mempengaruhi permintaan sebelum pekerjaan statistik itu selesai.
1. Konsumen dan manajer sering membuat keputusan dalam situasi ketidakpastian akan masa depan. Ketidakpastian ini dinyatakan dengan istilah risiko, yaitu setiap hasil yang mungkin dan probabilitas terjadinya diketahui.
2. Konsumen dan investor khawatir dengan ekspektasi nilai dan variabilitas dari ketidakpastian hasil. Ekspektasi nilai diukur dari kecenderungan utama dari oilai hasil yang berisiko. Variabilitas sering diukur dengan simpangan baku dari hasil, yang merupakan akar pangkat dua dari rata-rata kuadrat penyimpangan tiap kemungkinan hasil dari ekspektasi nilai.
3. Dengan menghadapi ketidakpastian pilihan, konsumen memaksimalkan ekspektasi utilitasnya, rata-rata utilitas dari setiap hasil, dengan menyatakan probabilitas sebagai bobot.
4. Seseorang yang lebih suka dengan pengembalian yang samdah pasti dalam jumlah tertentu daripada investasi beresiko dengan jumlah ekspektasi pengembalian yang sama disebut orang yang enggan terhadap risiko (risk aversa) Jumlah maksimun uang yang tersedia yang dibayarkan oleh seseorang yang enggan terhadap risiko untuk menghindari risiko disebut premi risiko (risk premium). Seseorang yang tidak peduli antara investasi yang berisiko dan penerimaan pasti dari ekspektasi return dari investasi tersebut disebut netral terhadap risiko (risk neutral). Seorang konsumen yang menyukai risiko akan lebih suka investasi yang berisiko dengan ekspektasi return daripada menerima ekspektasi jumlah yang sudah pasti.
5. Risiko dapat dikurangi dengan (a) diversifikasi, b) membeli asuransi, dan (c) memperoleh informasi tambahan.
6. The law of large numbers memungkinkan perusahaan asuransi memberikan asuransi yang cukup memadai dengan premi yang dibayarkan sama dengan nilai yang diharapkan dari kerugian yang diasuransikan. Kita menyebutnya penaksiran yang wajar (acturially fair).
7. Teori konsumen dapat diterapkan untuk keputusan melakukan investasi pada aset yang berisiko. Garis anggaran mencerminkan harga risiko dan kurva indiferensi konsumen mencerminkan sikap mereka terhadap risiko.
1. Suatu fungsi produksi (production function) menggambarkan keluaran maksimum yang dapat diproduksi oleh satu : erusahaan untuk setiap kombinasi masukan tertentu.
2. Isokuan (isoquant) adalah kurva yang memperlihatkan semua kombinasi masukan yang menghasilkan suatu tingkat keluaran tertentu. Fungsi produksi perusahaan dapat dinyatakan oleh serangkaian isokuan dengan berbagai tingkat keluaran.
3. Dalam jangka pendek, satu atau lebih masukan pada proses produksi adalah tetap, sedangkan dalam jangka panjang semua masukan merupakan variabel potensial.
4. Iroduksi dengan satu masukan variabel, tenaga kerja, akan bermanfaat bila digambarkan sebagai produk rata rata dari tenaga kerja (yang mengukur keluaran per unit nasukan tenaga kerja) dan produk marginal tenaga kerja yang mengukur tambahan keluaran karena pekerja dinaikan sampai 1 unit).
5. Menurut the law of diminishing marginal return, apabila satu atau lebih masukan adalah tetap, maka masukan vang variabel (biasanya tenaga kerja) mungkin sekali mempunyai produk marginal yang akhirnya berkurang karena tingkat masukan meningkat.
6. Isokuan kemiringannya selalu menurun karena produk marginal positif. Bentuk dari setiap isokuan dapat digambarkan oleh MRTS pada setiap titik di isokuan. MRTS tenaga kerja terhadap modal (marginal rate of technical substitution of labor for capital-MRTS) adalah jumlah di mana masukan modal dapat dikurangi apabila digunakan tambahan satu unit tenaga kerja, sehingga keluaran tetap konstan.
7. Standar hidup yang dapat dicapai sebuah negara untuk warganya terkait erat dengan tingkat produktivitas tenaga kerja. Penurunan yang terjadi belakangan ini pada tingkat pertumbuhan produktivitas di negara yang sudah berkembang disebabkan kurangnya pertumbuhan investasi modal.
8. Kemungkinan substitusi di antara masukan-masukan dalam proses produksi dari fungsi produksi yang mana masukan itu merupakan substitusi sempurna dengan suatu fungsi produksi dengan perbandingan masukan yang digunakan adalah tetap (fungsi produksi yang berproporsi tetap).
9. Dalam analisis jangka panjang, kita cenderung memfokuskan pada pilihan perusahaan akan skala atau ukuran operasinya. Constant return to scale artinya melipatgandakan semua masukan yang berarti juga melipatgandakan keluaran. Increasing return to scale terjadi apabila keluaran lebih dari dua kali lipat bila masukan dilipatgandakan, sedangkan decreasing return to scale berlaku apabila keluaran kurang dari dua kali lipat.
1. Manaier, investor, dan ahli ekonomi harus ikut memperhitungkan biaya kesempatan sehubungan dengan pemakaian sumber daya perusahaan-yakni biaya dari kesempatan yang lepas apabila perusahaan selanjutnya menggunakan sumber dayanya pada alternatif yang terbaik.
2. Biaya hangus adalah pengeluaran yang telah dipakai tidak dapat diperoleh kembali. Setelah biaya ini terjadi, biaya ini harus diabaikan ketika melakukan keputusan ekonomi di masa mendatang
3. Dalam jangka pendek, satu atau lebih masukan perusahaan adalah tetap. Biaya total dibagi dengan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya marginal perusahaan adalah tambahan biaya variabel dari tiap unit keluaran ,tambahan. Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah unit keluaran.
4. Apabila tidak semua masukan adalah variabel tunggal, seperti halnya dalam jangka pendek, adanya skala pengembalian menurun menentukan bentuk kurva biaya. Khususnya, ada hubungan terbalik antara produk marginal dari masukan variabel dan biaya marginal produksi: Kurva biaya variabel rata-rata dan kurva biaya total rata-rata berbentuk U. Kurva biaya marginal jangka pendek meningkat melampaui titik tertentu dan memotong kedua kurva biaya rata-rata dari bawah pada titik minimumnya.
5. Dalam jangka panjang, semua masukan pada proses produksi adalah variabel. Akibatnya, pemilihan masukan tergantung kepada biaya relatif dari faktorfaktor produksi dan sejauh mana perusahaan dapat mensubstitusi masukan dalam proses produksi. Pemilihan masukan yang meminimalkan biaya dilakukan dengan mencari titik singgung antara isokuan tingkat keluaran yang diinginkan dengan garis iso-biaya.
6. Jalur perluasan (expansion path) perusahaan menggambarkan bagaimana pilihan masukan yang meminimalkan biaya bervariasi sementara skala atau keluaran operasinya meningkat. Akibatnya, jalur perluasamemberikan informasi yang berguna untuk keputusan perencanaan jangka panjang.
7. Kurva biaya rata-rata jangka panjang adalah selubung dakurva biaya rata-rata jangka pendek perusahaan, dan mencerminkan ada atau tidaknya skala pengembalian. Apabila ada skala pengembalian tetap dan ada banyak kemungkinan ukuran pabrik; kurva biaya jangka panjang adalah horizontal dan selubungnya terciri atas titik min:mum biaya rata-rata jangka pendek. Namun, bila pada mulanya ada skala pengembalian yang meningkat da: kemudian skala pengembalian yang menurun, kurva ratarata jangka panjang berbentuk U dan selubungnya tidak mencakup semua titik minimum biaya rata-rata jangka pendek.
8. Perusahaan, menikmati skala ekonomis apabila dapa: menggandakan keluarannya dengan biaya kurang dari dua kali lipat. Sehubungan dengan ini, skala ekonomis terjadi bila penggandaan keluaran membutuhkan biaya lebih dan dua kali lipat. Skala ekonomis dan tidak ekonomis juga berlaku apabila proporsi masukan bervariasi; skala pengembalian hanya berlaku apabila proporsi masukan tetap.
9. Bila suatu perusahaan memproduksi dua (atau lebih) keluaran, penting untuk diperhatikan apakah dalam produksi terdapat cakupan ekonomis. Cakupan ekonomis terjadi apabila perusahaan dapat memproduksi setiap kombinasi dari dua keluaran lebih murah daripada yang dapat dilakukan oleh dua perusahaan yang masing-masing memproduksi satu produk. Tingkat cakupan ekonomis diukur dari persentase pengurangan biaya apabila satu perusahaan menghasilkan dua produk dibandingkan dengan biaya untuk memproduksinya secara individual.
10. Biaya produksi rata-rata suatu perusahaan dapat menurun sepanjang waktu jika perusahaan "belajar bagaimana memproduksi secara lebih efektif. Kurva belajar menggambarkan berapa banyak penurunan masukan yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu keluaran tertentu selagi keluaran kumulatif dari perusahaan itu meningkat.
11. Fungsi biaya menghubungkan biaya produksi terhadap tingkat keluaran perusahaan. Fungsi tersebut dapat diukur dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dengan memakai data perusahaan dalam industri tersebut pada waktu tertentu atau data industri di masa lalu. Sejumlah hubungan fungsional seperti linear, kuadrat, dan pangkat tiga dapat dipakai untuk menyatakan fungsi biaya.
1. Para manajer perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan serarigkaian tujuan yang kompleks dan dengan berbagai kendala. Namun, kita dapat berasumsi bahwa perusahaan berperilaku seakan-akan mereka memaksimalkan laba jangka pan+jangnya.
2. Banyak pasar mendekati persaingan sempurna dalam arti bahwa satu atau lebih perusahaan bertindak seakanakan mereka menghadapi kurva permintaan yang hampir horizontal. Pada umumnya, jumlah perusahaan dalam suatu industri tidak selalu menjadi indikator yang baik tentang sejauh mana industri tersebut bersaing.
3. Karena perusahaan dalam pasar bersaing hanya memiliki pangsa pasar yang kecil (small share) dari keluaran total industri, perusahaan membuat pilihan keluarannya dengan asumsi bahwa keputusan produksinya tidak berpengaruh terhadap harga produk tersebut. Dalam hal ini kurva permintaan dan kurva penerimaan marginalnya identik.
4. Dalam jangka pendek, perusahaan yang bersaing memaksimalkan laba dengan memilih tingkat keluaran pada harga sama dengan biaya marginalnya (jangka pendek), selama harganya lebih besar atau sama dengan biaya produksi variabel rata-rata minimum perusahaan tersebut.
5. Kurva penawaran pasar jangka pendek adalah juhorizontal dari kurva penawaran tiap perusahaa dalam industri tersebut. Kurva penawaran ini ditanda dari elastisitas penawarannya persentase perubahan jumlah penawaran karena persentase perubahan harga.
6. Surplus produsen bagi perusahaan adalah selisih antara penerimaan suatu perusahaan dan biaya minimum yang diperlukan untuk memproduksi keluaran yang memaksimalkan laba. Dalam jangka pendek mau dalam jangka panjang, surplus produsen adalah dan di bawah garis harga horizontal dan di atas biaya produksi marginal dari suatu perusahaan.
7. Rente ekonomis adalah pembayaran untuk suatu faktor produksi yang langka dikurangi dengan jum minimum yang diperlukan untuk menyewa faktor tersebut. Dalam jangka panjang dalam pasar bersaing surplus produsen adalah sama dengan rente ekonor_- - yang dihasilkan oleh semua faktor produksi yang langka.
8. Dalam jangka panjang, perusahaan bersaing yang memaksimalkan laba akan memilih tingkat keluaran ada harga yang sama dengan biaya marginal jangka panjang.
9. Ekuilibrium bersaing jangka panjang akan terjadi bila (a) perusahaan memaksimalkan laba; (b) semua Perusahaan menerima laba ekonomis nol, sehingga Tidak ada insentif untuk memasuki atau meninggalkan industri tersebut; dan (c) jumlah permintaan produk sama dengan jumlah penawaran.
10. Kurva penawaran jangka panjang bagi suatu perusahaan adalah horizontal bila industrinya adalah industri biaya konstan, dengan permintaan yang meningkat untuk masukan produksi (berkaitan dengan kenaikan permintaan untuk produk) tidak berpengaruh terhadap harga masukan. Namun kurva penawaran jangka panjang perusahaan kemiringannya menaik dalam industri biayameningkat, dengan peningkatan permintaan terhadap masukan menyebabkan naiknya harga pasar dari beberapa atau semua masukan nroduksi.
1. Model penawaran dan permintaan yang sederhana dapat digunakan untuk menganalisis aneka ragam kebijakan pemerintah. Kebijakan khusus yang telah kita teliti meliputi kendali harga, harga minimum, program dukungan harga, kuota produksi atau program insentif untuk membatasi keluaran, tarif dan kuota impor, serta pajak dan subsidi.
2. Dalam setiap kasus, surplus konsumen dan produsen digunakan untuk menilai keuntungan dan kerugian konsumen dan produsen. Dengan penerapan metodologi pada kendali harga gas alam, regulasi perusahaan penerbangan, dukungan harga untuk gandum, dan kuota gula, kita temukan bahwa keuntungan dan kerugian ini lumayan besar.
3. Bila pemerintah mengenakan pajak atau subsidi, harga biasanya tidak naik atau jatuh sebesar jumlah pajak atau subsidi tersebut. Biasanya, akibat pajak dan subsidi dibagi antara produsen dan konsumen. Bagian yang harus dibayar atau diterima tiap kelompok bergantung pada elastisitas relatif penawaran dan permintaan.
4. Campur tangan pemerintah pada umumnya mengakibatkan suatu kerugian bobot mati; bahkan bila kesejahteraan konsumen dan produsen sama besarnya, akan teriad: kerugian bersih dari kebijakan pemerintah yang memindahkan kesejahteraan dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Dalam beberapa kasus kerugian bobot mati ini kecil, tetapi dalam kasus-kasus lainnya-sebagai contoh, dukungan harga dan kuota impor adalah besar. Kerugian bobot mati ini adalah suatu bentuk dari inefisiensi ekonomi yang harus diperhitungkan dalam merancang dan menetapkan kebijakan.
5. Campur tangan pemerintah dalam pasar kompetitif tidak. selalu merupakan hal yang buruk. Pemerintah-dan masyarakat yang diwakilinya-mempunyai sasaran lain di samping efisiensi ekonomi. Dalam keadaan tertentu campur tangan pemerintah dapat memperbaiki efisiensi ekonomi. Contohnya adalah eksternalitas dan kasus kegagalan pasar. Keadaan tersebut dan bagaimana pemerintah dapat menghadapinya dibahas dalam Bab 17 dan 18.
Post a Comment