News Update :
Home » » Dua metode analisa dalam ilmu ekonomi

Dua metode analisa dalam ilmu ekonomi

Penulis : kumpulan karya tulis ilmiah on Sunday, October 6, 2013 | 1:49 AM

Dua metode analisa dalam ilmu ekonomi : metode Deduktif dan metode Induktif. 
Metode deduktif : menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus. Contoh : Besar kecilnya suatu permintaan tergantung dari besar kecilnya pendapatan, tingkat harga dan selera. 

Metode induktif atau disebut juga metode empiris : menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Metode ini didasarkan pada fakta empiris. Contoh : menarik suatu kesimpulan mengenai seberapa besar pengaruh perubahan permintaan terhadap perubahan harga, maka diambil data-data periodik. Diperlukan tabel, grafik, ilmu statistik dan matematik agar lebih mudah mengetahui hasilnya untuk mendapatkan kesimpulan yang relatif valid. 

Contoh : D = 5 – 12 P, D = permintaan dan P = harga (Rp). persamaan itu dapat disimpulkan bila harga naik satu rupiah maka permintaan akan turun senilai 12 rupiah, begitupun sebaliknya. Berkaitan dengan metode empiris : hubungan antara inflasi dan pengangguran (kurva Phillips) dan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran (hukum Okun). 

Pernyataan Positif dan Normatif 
Pernyataan positif : pernyataan yang merujuk pada kondisi yang sebenarnya terjadi (descriptive), kondisi sebenarnya yang akan terjadi berdasarkan fakta yang ada sehingga dapat dibuktikan keabsahannya. Contoh : harga-harga suatu barang akan meningkat bila barang langka di pasaran, atau menaikan harga barang maka jumlah produksi harus dibatasi. 

Pernyataan normatif : pernyataan petunjuk (prescriptive) mengandung arti apa sebaiknya yang harus dilakukan bila ingin sesuatu yang diharapkan menjadi kenyataan. Contoh : perekonomian dapat berjalan baik maka distribusi pendapatan masyarakat harus merata, pendapatan nasional harus tinggi dan tingkat harga harus pada kondisi wajar. 

Masalah-masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian 
Kegiatan ekonomi dalam masyarakat modern sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi jenis kegiatan, konsumsi, dan perdagangan. 

a. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyaknya. 
Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian sangat beragam jenisnya, seperti barang yang sangat sederhana (beras), barang yang sangat kompleks (pesawat, mobil, motor). Setiap tahunnya suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang yang diperlukan oleh masyarakat dan jumlah produki dari barang dan jasa tersebut. 

Masyarakat harus menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi. 

b. Bagaimana caranya barang tersebut diproduksi. 
Untuk memproduksi barang ada berbagai macam cara, dan yang paling umum dengan cara tradisional yaitu bercocok tanam atau berternak (pertanian), pengolahan (industri manufaktur) atau langsung mengambil dari alam yang telah tersedia seperti ikan atau hasil hutan. Semakin banyak kebutuhan masyarakat, produsen di tuntut untuk bisa menyediakan dalam jumlah yang cukup, sehingga produksi menjadi lebih efisien, seperti menangkap ikan di laut dengan menggunakan kapal penangkap ikan yang canggih. 

c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi. 
Barang yang telah diproduksi oleh produsen tentu saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. 

Sistem-sistem Perekonomian 
Ada 3 sistem perekonomian dalam ilmu ekonomi diantaranya : 
a. Sistem pasar bebas atau liberal/kapitalis. (Adam Smith) Negara bebas/kapitalis. Tidak ada campur tangan pemerintah. Masyarakat bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis. 

b. Sistem komando atau sistem ekonomi perencanaan/sistem sosialis. (Karl Marx) ide dasar diambil dari kritikan terhadap sistem ekonomi kapitalis seputar awal keberhasilan sampai pada kegagalan sistem kapitalis tersebut melalui teori nilai lebih. Adanya campur tangan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan terjadi ketimpangan apabila masyarakat menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis, penindasan ekonomi oleh masyarakat kaya terhadap masyarakat miskin. 

c. Sistem campuran (Hybrid Mixture) 
Pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya, namun di sisi lain pemerintah turut serta dalam perekonomian, tujuannya untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi yang tertuang dalam bentuk: 
  1. Membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat. 
  2. Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta umumnya hanya orientasi lebih ditujukan kepada keutamaan kepentingan masyarakat banyak. 
  3. Dalam bentuk kebijakan-kebijakan fiskal dan kebijakan-kebijakan moneter. 
Prinsip-prinsip Dasar 
Menurut Profesor Gregory Mankiw ahli ekonomi dari Harvard University mengidentifikasikan ada 10 prinsip ekonomi yang dikelompokkan dalam 3 bagian yaitu: 
1. Empat prinsip yang melandasi keputusan tingkat individu, yaitu : 
a. Setiap individu harus selalu melakukan trade off. Menjelaskan tentang penukaran 
    (perdagangan) yang dikenal 3 istilah : 
  1. Trade on : melakukan konsumsi/produksi tanpa menghilangkan kesempatan bahkan harus menambah konsumsi/produksi barang lainnya. Contoh : konsumen mengkonsumsi 2 macam barang yakni A dan B, bila konsumsi hendak menambah konsumsi barang A, maka harus menambah konsumsi barang B juga (cara yg tidak efektif). 
  2. Trade in : melakukan konsumsi/produksi dengan cara melepaskan barter/berdagang barang lainnya. Contoh : Bila konsumen menginginkan konsumsi barang A maka harus melepas B, begitu sebaliknya (jelas menghilangkan daya kombinasi konsumsi). 
  3. Trade off : melakukan konsumsi/produksi yang didasarkan pada pengurangan berarti konsumsi/produksi satu barang untuk menambah konsumsi/produksi barang lainnya dengan daya beli/biaya yang sama. Contoh : Apabila konsumen hendak menambah konsumsi barang A maka harus mengurangi konsumsi barang B dan sebaliknya (bertindak secara rasional karena melakukan konsumsi dibatasi pada besarnya anggaran yang dimiliki). 
b. Biaya adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu. 
Dalam ilmu ekonomi (bisnis) diidentifikasi sebagai pengeluaran/pengorbanan yang harus dilakukan sejelas mungkin karena menyangkut apa yang harus diterima atau tidak dikemudian hari sehubungan dengan pengeluaran atau pengorbanan tersebut. Contoh : Seorang pengusaha memutuskan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana. waktu yang dihabiskan selama mengikuti kuliah harus dikonversikan pada seberapa besar manfaat keuntungan bisnis yang bisa diperoleh apabila ia melakukan aktivitas bisnisnya (pengorbanan biaya kesempatan). Berbeda dengan seorang pengusaha yang hendak mengikuti kuliah hanya untuk menaikan gengsi/status sosial, itu bukan dikatakan pengorbanan melainkan kesenangan. 

c. Orang rasional berpikir secara bertahap. 
Bersikap rasional baik dalam hal konsumsi maupun produksi yang didasarkan pada cara berpikirnya merupakan salah satu pengajaran penting dalam ilmu ekonomi. Contoh : Seorang produsen yang ingin meningkatkan keuntungan 200% dari semula harus menyadari bahwa hal itu hanya bisa dicapai bila daya produksi dan kemampuan (keuangan) ditingkatkan pula. 

d. Pelaku ekonomi bereaksi terhadap insentif. 
Patokan pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya adalah membandingkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang didapatkan. Reaksi terhadap kenaikan harga suatu barang akan menyebabkan konsumen mengurangi konsumsi barang tersebut, di pihak lain produsen akan memperbesar produksinya. Contoh : seorang pekerja hanya akan bekerja sesuai dengan perintah pemberi pekerjaan bila pekerjaan itu memberikan manfaat baginya. 

2. Tiga Prinsip untuk Interaksi 
a. Perdagangan dapat (harus) menguntungkan semua pihak. 
Pihak baik dalam negeri (intrasulair) maupun luar negeri (extrasulair) dengan pihak lainnya melakukan perdagangan dalam perekonomian pasti mengharapkan keuntungan atau bila satu pihak untung maka pihak lainnya tidak dirugikan. Inti dari berdagang harus sama-sama untung atau yang satu untung yang lainnya tidak dirugikan (mutualisme). 

b. Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi. 
Pasar merupakan hal yang menentukan harga komoditi, sehingga fluktuasinya bukan ditentukan oleh intervensi pemerintah atau karena kebijakan segelintir organisasi ekonomi akan tetapi ditentukan oleh kekuatan jual/penawaran dan beli/permintaan (sesuai mekanisme pasar). 

c. Pemerintah ada kalanya dapat memperbaiki hasil dari mekanisme pasar. 
Untuk mengatasi merosotnya harga maka pemerintah dapat ikut campur dalam menetapkan kebijakan terhadap penentuan harga minimum atau pemerintah membeli langsung kelebihan dari hasil panen sehingga jumlah penawaran di pasar relatif stabil.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger