News Update :
Home » , , , » Langkah-Langkah Perancangan Database

Langkah-Langkah Perancangan Database

Penulis : Unknown on Wednesday, April 3, 2013 | 4:36 AM

Perancangan Sistem Database
Menurut Jogiyanto, memberikan keterangan bahwa tujuan utama dari perencanaan database yaitu :
a.       Memiliki kemampuan menyimpan seluruh data yang berguna dalam database
b.      Menghindari Pengalaman data
c.       Pengamatan data dapat ditetapkan.

Model Database
Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dala menggambar hubungan (relationship) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis, yaitu:
a.       Hirarki
Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirakis dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut.
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Karena itulah diperlukan model database yan baru untuk menunjukan
 masalah pengulangan data dan hubungan data yang kompleks.
b.      Relasional
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahamin oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau tupel atau baris atau atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field).
c.       Jaringan
Konsep database jaringan mirip dengan database hirarkis  tetapi setiap record child dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat memiliki oleh lebih dari satu record parent. Database jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe, lebih fleksibel dibanding database hirarkis karena ada hubungan yang berbeda antar cabangdata. Akan tetapi strukturnya masih harus didefenisikan lebih dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah hubungan antar-record juga terbatas, dan untuk menguji sebuah field seseorang harus mendapatkan kembali semua record.
Metode database hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi dipakai saat ini, karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk struktur dan jaringan saja
  
Langkah-Langkah Perancangan Database
Dalam perancangan sistem database perlu diperhatikan langkah-langkah seperti berikut :
1.      Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari Data Flow Diagram (DFD) sistem baru yang telah dibuat.
2.      Menentukan parameter dari input
Setelah input-input yang akan  dirancang  telah  dapat ditentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga ditentukan parameter ini meliputi :
a.    Bentuk dari input dan dokumen dasar
b.    Sumber Input
c.    Jumlah tembusan untuk input berupa dokumen dasar dan distribusinya
d.    Volume input
e.    Periode output
Normalisasi
Normalisasi adalah  proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya . Teknik normalisasi juga merupakan suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Kenneth E, Kendall dan Julie E. Kendall.
         Ada beberapa tahap normalisasi, yaitu :
1.        Bentuk normal pertama (1NF/ First Normal Form)
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan.
2.      Bentuk normal kedua (2NF/Second Normal Form).
      Bentuk normal kedua adalah bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu, atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada
      kunci utama/primary key.
3.     Bentuk normal ketiga (3 NF/Third Normal Form)
Untuk  menjadi  normal  ketiga  maka  relasi  haruslah  dalam   bentuk   normal
      kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif.
4.      Boyce-Codd Normal Form (BCNF/Boyce-Codd Normal Form)
      Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
5.   Bentuk normal keempat (4NF/Fourt Normal Form)
      Bentuk normal keempat terbentuk jika suatu relasi ada dalam bentuk BCNF dan tidak mengandung multivalue dependencies.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger