News Update :
Home » » Tantangan Pendidikan di era Perubahan

Tantangan Pendidikan di era Perubahan

Penulis : kumpulan karya tulis ilmiah on Tuesday, October 29, 2013 | 8:50 AM

Tantangan Pendidikan di era Perubahan : Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat selama ini membawa dampak terhadap terhadap jarak antar bangsa didunia sehingga fenomena ini bersifat global. Perkembangan dan tatanan ekonomi dunia sedang merobah kearah perdagangan dan investasi bebas. General Agreement of Tariff and Trade (GATT) yang selanjutnya berkembang menjadi World Trade Organization (WTO), serta dibentuknya perdagangan regional seperti European Economics Community (EEC), North American Free Trade Area (NAFTA), dan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) merupakan bentuk nyata perdagangan global yang bebas dan makin terbuka. Hal ini akan membawa implikasi bahwa pasar domestik akan menjadi bagian dari pasar dunia sehingga gejolak yang terjadi dalam ekonomi global berpengaruh pada pasar domestik. Untuk menghadapi persaingan yang makin ketat haruslah didukung kualitas sumber daya manusia yang unggul dan komitmen terhadap nilai-nilai.(Idris, J. 2005).

Akibat pengaruh globalisasi menghadirkan problem baru berupa kesenjangan antara kemajuan IPTEK sekarang dengan kurikulum sekolah. Dilain pihak motivasi dan minat belajar siswa masih rendah mengakibatkan kualitas lulusan sebagai hasil pendidikan cenderung merendah pula. Wacana mutu pendidikan yang tak menggembirakan itu terindikasi pada tahun 2000 lalu sebuah organisasi dunia International Association of Educational Evaluation in Achievemnt (IEA) menerbitkan hasil survei prestasi belajar matematika dan IPA bagi siswa sekolah Usia 13 tahun pada 42 negera menempatkan negara kita berada pada posisi yang kurang menggembirakan.

Pelaksanaan pendidikan kita selama ini telah menempatkan kata-kata dan semboyan baku yang mengagumkan namun seperti apa dan bagaimana manusia yang cerdas dan seutuhnya justru tidak ditemukan dalam paham pendidikan kita. Kehampaan visi dan filosofi tersebut membuat fokus perhatian hanya tertuju pada masalah metodologi sedangkan inti yang sebenarnya (ruh pendidikan) belum tersentuh.

Mutu hanya terwujud jika proses pendidikan di sekolah benar-benar menjadikan siswa belajar dan belajar sebanyak mungkin. Mutu pendidikan harus dilihat dari kemampuan belajar siswa secara mandiri. Pengetahuan apapun yang mereka kuasai adalah hasil belajar yang mereka lalukan sendiri (Novak & Gowin, 1984, Arend, 2001 dalam Jalaluddin).

Persoalannya sekarang adalah bagaimana menemukan pendekatan yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu dan hubungan dari apa yang mereka pelajari. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi guru setiap hari dan tantangan bagi pengembangan kurikulum.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger